No comments yet

Seri IV Masa Raya Adven – Melimpah Sukacita di Hatiku

Bina Warga Kinasih Seri IV: Masa Raya Adven
Halo Warga Jemaat Kinasih dan Simpatisan!

Minggu ini kita telah memasuki minggu ke-3 Adven, tidak terasa tinggal 1 minggu lagi kita akan bersukacita bersama merayakan hari kelahiran Sang Juruselamat. Minggu Adven 3 ini dimaknai dengan “sukacita”. Kelahiran Sang Juruselamat ini harus dirayakan dengan sukacita dan menyebarkan sukacita itu kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, yuk kita bersukacita bersama-sama.

Minggu Adven 3: Melimpah Sukacita di Hatiku

Yuk.. nyanyi bersama “melimpah sukacita di hatiku, di hatiku, dihatiku” sepenggal lirik yang baru saja kita nyanyikan bersama ini sungguh membuat hati kita tenang. Sukacita melimpah di hati, itulah yang perlu hadir dalam kehidupan sebagai umat Tuhan saat ini. Di Minggu adven ke-3 ini kita diajak untuk berefleksi bersama “sudahkah sukacita itu hadir di hatiku? Sudahkah sukacita itu benar-benar kurasakan?” “mengapa sukacita itu tidak hadir dalam kehidupanku? Mungkin: karena keadaan yang tidak sesuai dengan keinginanku, relasi disharmoni ku dengan orang lain, keadaan ekonomi ku kurang, aku sakit atau aku sedang marah. Kadang kala, sebagai manusia kita lebih suka dengan “sukacita semu”/”pseudo joy”. Sukacita semu ini dihasilkan dari sebuah momentum peristiwa sesaat dan biasanya sukacita ini tidak membawakan dampak yang positif dalam kehidupan seseorang. Misalnya saja: ketika berhasil membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah menyakiti atau ketika orang-orang yang pernah menyakiti menghadapi sebuah keadaan hidup yang tidak baik, maka kata yang biasa diucapkan oleh sebagian besar manusia “hahaha… rasain lu, makanya jangan jahat-jahat”. Sadar atau tidak sadar kita merasakan sukacita semu ketika berucap demikian, tetapi pasca kejadian itu, kita tidak merasakan sukacita lagi.
Bapak, Ibu, Saudara pembaca warga bina kinasih yang Tuhan Yesus Kasihi, menghayati minggu ke-3 adven ini, kita diingatkan bersama untuk terus menghadirkan sukacita dalam kehidupan ini. Sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang nyata bukan sukacita yang semu. Sukacita yang bisa dirasakan oleh semua orang, bahkan orang-orang yang pernah menyakiti kita. Ingatlah bersama bahwa sukacita itu bukan bersumber dari sebuah keadaan tertentu, tetapi sumber dari segala sukacita adalah Kristus. Oleh karena itu, jangan sekali-kali menghambat sukacita hadir dalam kehidupan kita dengan ego serta harga diri yang sangat besar, karena Sang Juruselamat lahir untuk memberikan sukacita yang tak bersyarat dalam kehidupan semua orang. Dengan demikian maka sukacita yang sumbernya dari Sang Juruselamat akan melimpah di hatiku dan juga akan melimpah di hatimu. Selamat menikmati sukacita melalui kehadiran Sang Juruselamat.

Bersambung..
Minggu Advent 4: Cinta Kristus Merajut Cinta dengan Sesama Manusia

Sebelumnya…
Seri IV Masa Raya Adven – Masih adakah Harapan β€œitu”?

Post a comment