Sejarah GPIB


Sejarah GPIB (Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat) adalah bagian yang penting dari sejarah Kristen di Indonesia. GPIB adalah salah satu denominasi Kristen Protestan yang berakar dari gereja-gereja Belanda dan memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan Kristen di wilayah barat Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah GPIB:

  1. Pengaruh Gereja Belanda: GPIB memiliki akar dalam pengaruh Gereja Belanda, terutama melalui Kompeni Belanda (VOC) yang membawa agama Kristen ke Indonesia pada abad ke-17.
  2. Pendirian Gereja-Gereja Awal: Gereja-gereja awal GPIB didirikan pada abad ke-17 di daerah seperti Batavia (sekarang Jakarta), Padang, dan Semarang.
  3. Pembentukan Sinode: Pada tahun 1856, GPIB membentuk Sinode pertamanya, yang menjadi badan gerejawi tertinggi GPIB.
  4. Pembentukan HKBP: Pada tahun 1861, HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) didirikan sebagai bagian dari GPIB.
  5. Pelayanan dan Misi: GPIB aktif dalam pelayanan sosial, pendidikan, dan misi di berbagai daerah di Indonesia. Misi GPIB juga berkembang ke luar negeri.
  6. Kemerdekaan Indonesia: Sebagai bagian dari sejarah Indonesia, GPIB mengalami perubahan selama periode kemerdekaan Indonesia. Beberapa jemaat memisahkan diri dari GPIB.
  7. Perkembangan Modern: GPIB terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk perkembangan dalam liturgi dan layanan gereja.

Sejarah GPIB mencerminkan perkembangan Kristen di Indonesia, dengan pengaruh dari budaya Belanda dan perkembangan lokal. GPIB tetap menjadi salah satu denominasi Kristen yang aktif di Indonesia hingga saat ini.

GPIB menjadi gereja yang mewujudkan damai sejahtera bagi seluruh ciptaan-Nya

  1. Menjadi Gereja yang terus menerus diperbaharui dengan bertolak dari
    Firman Allah, yang terwujud dalam perilaku kehidupan warga gereja, baik
    dalam persekutuan, maupun dalam hidup bermasyarakat.
  2. Menjadi gereja yang hadir sebagai contoh kehidupan, yang terwujud
    melalui inisiatif dan partisipasi dalam kesetiakawanan sosial serta
    kerukunan dalam masyarakat, dengan berbasis pada perilaku kehidupan
    keluarga yang kuat dan sejahtera.
  3. Menjadi Gereja yang membangun keutuhan ciptaan yang terwujud melalui
    perhatian terhadap lingkungan hidup, semangat keesaan dan semangat
    persatuan dan kesatuan warga Gereja sebagai warga masyarakat.

Sejarah GPIB Kinasih


Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) memiliki sejarah panjang yang berakar dari peristiwa dan perjuangan masyarakat Kristen di Indonesia. GPIB merupakan hasil dari penggabungan beberapa gereja Protestan pada tahun 1948, yang kemudian membentuk sebuah persekutuan gereja yang lebih besar di wilayah Indonesia Bagian Barat.

Penggabungan ini melibatkan berbagai denominasi Kristen Protestan yang telah lama hadir di wilayah tersebut, dan GPIB telah berperan aktif dalam mengembangkan pelayanan rohani, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. Sejarah GPIB mencerminkan keragaman, kesatuan, dan komitmen gereja terhadap ajaran Kristus serta pelayanan kasih kepada sesama.

Jadwal Ibadah Minggu


Waktu Kegiatan Tempat
06.00 09.00 17.00 Ibadah Hari Minggu Gedung Gereja GPIB Kinasih
09.00 Ibadah Hari Minggu Pelayanan Anak GSG
09.00 Ibadah Hari Minggu Pelayanan Teruna GSG