MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA
SEMBAHLAH HANYA TUHANMU!
1 Korintus 8:4-7
8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: “tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.” 8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi–dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian– 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. 8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
“bagi kita hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, yang dari Dia berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang melalui Dia segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (ay.6 TB 2)
Ketergantungan kita pada perangkat teknologi saat ini, seperti gadget atau gawai, perlu kita waspadai karena dapat menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan. Kita dapat jatuh dalam penyembahan berhala modern bila kita lebih mengutamakan perangkat teknologi dibandingkan untuk hidup tergantung pada Tuhan.
Paulus menjelaskan Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan berhala karena berhala merupakan benda-benda mati yang terbuat dari kayu, logam, atau batu permata. Paulus tidak menyalahkan sikap jemaat yang beriman kuat karena mereka dapat memakan persembahan kepada berhala karena berhala merupakan benda-benda mati yang tidak dapat berbuat apa pun. Namun, dapat menjadi persoalan bagi jemaat jika makan persembahan tersebut karena akan bertentangan dengan hati nuraninya. Paulus menyadari bahwa banyak berhala yang dianggap oleh penyembahnya sebagai ilah atau allah, yang bersemayam di bumi maupun di surga, di wilayah Korintus. Namun bagi jemaat haruslah menyembah Allah yang Esa dan melalui kuasa Ilahi-Nya terwujud dalam ke-Tritunggal-an yaitu Bapa sebagai Pencipta manusia dan alam semesta, Yesus Kristus sebagai Anak-Nya yang diutus menjadi Juruselamat, dan Roh Kudus sebagai Penuntun, yang Paulus jelaskan dalam pasal 12:4-6.
Kita diingatkan untuk hanya menyembah Allah yang Esa, sekalipun di sekeliling kita ada banyak allah. Ada banyak orang masih terjebak dalam penyembahan berhala. Ada yang memberikan sesajen di gunung untuk meminta rezeki. Ada yang memelihara benda-benda pusaka seperti keris dan tombak untuk menjaga mereka. Ada yang datang ke “orang-orang pintar” untuk disembuhkan dari sakit penyakit. Hari ini kita diingatkan bahwa tindakan seperti itu adalah kesia-siaan. Mari senantiasa datang untuk menyembah-Nya karena keselamatan dari Tuhan menjamin kehidupan kita saat ini dan nanti dalam kekekalan hidup.
Sumber: [SBU – 21 Agustus 2024 | Malam]
Doa: (Kami mau menyembah-Mu Tuhan dalam setiap saat kehidupan ini karena kami tahu bahwa Engkau pencipta alam semesta ini)