15 Agustus 2024 – Pagi | 20240815

MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA


YESUS, SEBAGAI BATU PENJURU ATAU SENTUHAN?

1 Petrus 2:1-8
Yesus Kristus batu penjuru
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” 2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” 2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.


“Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, menjadi imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” (ay. 5 TB 2)
Dalam rangka pembangunan gedung gereja atau serbaguna biasanya dilakukan seremoni peletakan batu pertama pertanda dimulainya pembangunan. Namun peletakan batu pertama ini tidak bisa dikatakan sebatas tanda dimulainya rencana pembangunan. Sesungguhnya kita memahami bahwa batu pertama itu sekaligus juga disebut sebagai batu penjuru yang penting, baik sebagai penanda titik awal konstruksi, maupun memberikan kestabilan struktural pada bangunan, serta membantu dalam menentukan arah bangunan supaya bangunan tetap kokoh dan seimbang. Gambaran ini mau mengantar kita memahami makna Yesus sebagai batu hidup atau batu penjuru.
Penulis menggunakan gambaran di atas untuk menjelaskan siapa sesungguhnya Yesus. Yesus Kristus adalah batu penjuru yang diletakkan Allah di tengah umat-Nya, menjadi pondasi dan arah bagi kehidupan manusia di masa depan. Sangat disayangkan, pada umumnya orang menempatkan dan menganggapnya sebagai batu sentuhan atau penghalang. Mereka merasa tersandung atau terganggu dengan kehadiran Yesus. Hal ini karena ketidaktaatan dan keengganan mereka mengikuti perintah-perintah-Nya, membuat mereka berupaya menyingkirkan batu itu jauh-jauh dari kehidupan mereka. Padahal kehadiran Yesus sebagai batu penjuru merupakan sumber kekuatan dan membawa keselamatan.
Saudaraku, kita diingatkan sebagai orang-orang yang telah terpilih mestinya telah memiliki pengetahuan yang benar tentang Injil Tuhan Yesus. Yaitu satu-satunya Injil yang mengarahkan kita untuk menjalani hidup kudus dan menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan. Oleh karena itu mari kita hidup dengan kerinduan datang kepada-Nya untuk terus belajar firman Tuhan. Mari kita hidup dengan terlibat melayani Tuhan bukan hanya sebagai pendengar. Marilah kita hidup dalam keseharian kita sebagai batu hidup yang meneladani Sang Batu Penjuru yakni Kristus Yesus.


Sumber: [SBU – 15 Agustus 2024 | Pagi]

Doa (Biarlah kami menjadikan-Mu ya Tuhan sebagai Batu Penjuru supaya hidup kami kokoh dan terarah)