08 Agustus 2024 – Malam | 20240808

MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA


PEMBEBASAN DARI BELENGGU KESERAKAHAN

Keluaran 16:11-18
16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 16:12 “Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.” 16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. 16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi. 16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: “Apakah ini?” Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu. 16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.” 16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit. 16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.


“Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel… pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan rot sehingga kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu” (ay 12)
Ketika bangsa Israel diperbudak, mereka diberikan makanan yang sekadamya, mereka dibuat sedemikian rupa untuk bergantung dan saling berebut dan kemudian menjadi serakah. Kini mereka bersungul-sungut kepada Musa, yang dianggapnya tidak berbeda jauh dari saat menjadi pekerja rodi. Perjalanan padang gurun temyata tidak disambut dengan benar, mereka masih terpaku dengan pola penjajahan dan dikuasai keserakahan.
Proses menjadikan mereka sebagai bangsa merdeka memang tidaklah mudah, oleh sebab itu Tuhan memberikan secara langsung daging dan roti. Mereka baru sampai diyakinkan bahwa Tuhan mampu bertindak memberi makan dan menjamin keberlanjutan perjalanan ke Kanaan.
Kemandirian bangsa ini dalam penempaan, sehingga mereka bekerja dan bertanggung jawab akan kebutuhannya. Gereja mengajarkan diakonia transformatif, yang mendorong warga jemaat mandiri secara ekonomi dan pada gilirannya membantu yang lain.
Keserakahan memang tidaklah mudah untuk diatasi, karena itu kita patut mendidik bangsa dari kanak-kanak dengan proses pengelolaan keuangan, ekonomi. Kita mengenal ada 3 bentuk pengelolaan keuangan, yakni menabung, berinvestasi dan asuransi. Dengan mena bung orang diajarkan untuk menahan diri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan waktu dekat. Dengan investasi, orang diajarkan untuk bertanggung jawab mengembangkan kebutuhan jangka panjang. Dengan asuransi, orang diajarkan bertanggung jawab atas hidupnya di kala ada kecelakaan atau tidak lagi mampu bekerja.
Kendala pembangunan bangsa berupa keserakahan begitu besar orang nampak tertawa ketika digelandang sebagai tersangka kasus korupsi. Tahun ini kita sudah masuk di usia 79 tahun sebagai bangsa merdeka, sangat prihatin dengan keserakahan yang masih sangat kuat. Marilah kita mendidik diri dan generasi ke depan makin mandiri dan mengelola negeri berlimpah susu dan madu dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.


Sumber: [SBU – 08 Agustus 2024 | Malam]

Doa: (Tuhan, keserakahan begitu mewarnai kehidupan kami. Tolonglah kami untuk tidak kuatir, melainkan bertanggung jawab mengelola berkat-Mu dan membantu sesama untuk mandiri)