HARI MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA
PERAN MEWUJUDKAN PEMBEBASAN
Keluaran 6:1-9
6:1 (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya.”
Pengutusan Musa
6:2 (6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN. 6:3 (6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. 6:4 (6-3) Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, 6:5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. 6:6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. 6:7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. 6:8 (6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN.” 6:9 (6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
Sebab itu, katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir dan melepaskan kamu dari perbudakan mereka. Aku akan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. (ay.5 TB 2)
Ibarat drama ada para pemeran (aktor) dalam drama pembebasan
umat dari perbudakan di Mesir. Tentu pekerjaan sebesar ini membutuhkan kerja sama. Pihak penguasa Mesir berperan antagonis yang tindakannya bisa tak terduga dan brutal, peluang kerja sama dengan mereka adalah nol. Akan tetapi, sepertinya kerja sama dengan umat juga bukan hal yang ringan. Umat ini telah terlalu lama dijajah (430 tahun). Semangat mereka telah melemah. Mereka sudah terlalu pesimis akan masa depan menjadi masyarakat yang merdeka. Perasaan kecil dan tak berdaya semacam ini sulit untuk diatasi, baik oleh kesadaran din maupun dengan bantuan Musa. Meskipun Musa terus meyakinkan bahwa kekuasaan Allah Pencipta yang akan melakukannya.
Allah yang memperkenalkan diri sebagai Pembebas seringkali sukar dipahami terutama ketika tekanan hidup telah begitu besar dan lama dihadapi. Dengan mentalitas demikian, umat bisa saja berkata ‘mengapa tidak sejak awal Allah membebaskan, mengapa begitu lama? Di sinilah Musa harus berperan dengan kesabaran dan kekuatan hatinya serta sepenuhnya mengandalkan kuasa Allah.
Tugas ini mensyaratkan Musa memiliki hati sebagai seorang gembala yang memahami dombanya untuk dapat memberdayakan diri dalam menghadapi pergulatan hidup juga mengembangkan diri dan berperan dalam masyarakat
Seberat apa pun panggilan, kita patut mengaktualisasikan diri kita dalam totalitas ketaatan seorang hamba kepada Allah, dan sebagai seorang gembala kepada orang-orang yang kita layani Juga dalam kerendahan hati mengakui bahwa kemerdekaan kita adalah karena anugerah Tuhan selayaknya dengan optimis kita mainkan peran kita dalam pembangunan bangsa. Mari, memberi warna indah dalam kanvas kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita berdayakan diri kita dan individu maupun komunitas di sekitar kita untuk menjadi orang-orang merdeka yang memerdekakan.
Sumber: [SBU – 04 Agustus 2024 | Pagi]
Doa (Kami mengucap syukur atas karya keselamatan yang telah Engkau berikan Tuhan. Ajar kami untuk hidup taat di bawah pimpinan
Mu)