MINGGU VI SESUDAH PASKAH
“JANGAN SOMBONG, TUHAN LEBIH BERKUASA”
Daniel 7:11-13
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. 7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
“Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar” (ay.11)
Sebuah film terkenal yang diproduksi pada tahun 1997 dan dirilis tahun 1998 berjudul “Titanic” merupakan film yang menceritakan kisah cinta sejati yang berakhir mengenaskan sekaligus menginspirasi. Dibalik cerita film yang mengagumkan itu, terdapat sebuah fakta yang menghebohkan dari pembuat kapal Titanic, bemama Thomas Andrews, dia pemah berkata bahwa keamanan kapal yang dibuatnya sangat aman bahkan Tuhan sekalipun tidak mampu menenggelamkannya. Namun, setelah empat hari berlayar, kapal Titanic menabarak gunung es di Samudera Atlantik dan akhinya tenggelam. Musibah itu menewaskan sekitar 1517 orang termasuk dengan Thomas Andrews.
Manusia adalah makhluk yang sungguh terbatas, la tidak akan pernah menyamai kuasa Tuhan. Hal ini diperingatkan dalam penglihatan Daniel yang disimbolkan melalui tanduk sombong yang berakhir dengan kebinasaan dan musnah dengan api yang membara. Penglihatan Daniel menjadi peringatan keras kepada penguasa yang memerintah. Daniel melihat kehancuran dari pemimpin bangsa yang berbuat semena-mena terhadap umat-Nya. Jika Allah telah bertindak maka semua yang sombong dan angkuh dihadapan-Nya akan dihancurkan. Daniel selalu berusaha memahami Allah melalui pernyataan-Nya. Bahkan hal-hal terkecil yang Daniel alami selalu dihubungkan dengan kekuasaan Allah. Dia diberi kemampuan untuk mengartikan setiap mimpi agar melalui penjelasannya orang-orang semakin mengenal dan merendahkan diri di hadapan Allah. Terutama, supaya penguasa saat itu tidak lagi melakukan penindasan, karena tindakan itu sama saja dengan menantang kekuasaan Allah terhadap umat-Nya.
Ketika membaca Firman Tuhan ini, apakah kita masih mau bertindak sombong di hadapan Tuhan? Ingatlah pada setiap keterbatasan kita. Jadilah murid-Nya, taatlah kepada-Nya, biarlah hidup ini dipakai-Nya untuk menyatakan kekuasaan Kristus.
Sumber: [SBU – 08 Mei 2024 | Pagi]
Doa: (Ya Tuhan, kami merendahkan diri di hadapan-Mu, berikanlah kami kesukaan untuk menjadi alat di tangan-Mu)