MINGGU IV SESUDAH PASKAH
“DOA DAN PERSEKUTUAN” (Bagian 2)
Filipi 1:7-11
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. 1:8 Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian. 1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, 1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, 1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah”.(ay.9-11)
Pernyataan Yohanes Calvin dalam Institusio bahwa doa adalah penghubung antara manusia dengan Allah. Allah menghendaki agar manusia meminta kepada-Nya dalam doa, sekalipun la telah memberikan janji-Nya. Doa juga mengungkapkan kebergantungan manusia kepada Tuhan, sebab manusia lemah menghadapi kehidupan dan perlu meminta pertolongan Tuhan. Menurut E. M. Bound, doa adalah kekuatan penuh keagungan dari Tuhan yang Mahabesar. Doa menjangkau dan menyentuh segalanya, semua hal besar dan kecil dari setiap janji Tuhan bagi anak-anak-Nya.
Filipi 1:7-11 berbicara tentang doa Paulus, yaitu pertama, kasih jemaat semakin berlimpah dalam pengetahuan yang benar dan pengertian (ay.9); kedua, jemaat dapat memilih yang baik dan hidup suci serta tidak bercacat menjelang hari Kristus (ay.10); ketiga, penuh dengan buah kebenaran (ay.11). Buah kebenaran dapat diartikan sebagai buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22).
Sabda Allah ini mengajak kita selaku gereja Tuhan, untuk setia, tekun membangun dan merawat kehidupan doa, baik pribadi, keluarga juga persekutuan. Dengan berdoa kita memperoleh kekuatan untuk terus menyatakan pelayanan dan kesaksian di tengah dunia yang penuh dengan hiruk pikuk pergumulan. Dalam doa ada kekuatan untuk menjaga hidup kita tetap suci dan tak bercacat jelang hari Kristus. Dengan doa, kita dimampukan untuk hidup dalam buah kebenaran Allah. Selamat berdoa saudaraku.
1 Yohanes Calvin, Institusio: Pengajaran Agama Kristen, (Jakarta: Gunung Mulla, 1999), 187.
2 E. M. Bound, dalam buku 12 cara mereformasi kehidupan doa anda, (Yogyakarta: Yayasan ANDL 2011), 2 Sherly Mudak, Makna Doa bagi Orang Percaya, Jumal Missio Ecclesiae, 6 (1), 97-111, 2017.
Sumber: [SBU – 22 April 2024 | Malam]
Doa: (Tuhan mampukan kami untuk setia dan tekun berdoa, sehingga kami dapat hidup dalam buah kebenaran, serta selalu bersyukur guna merawat persekutuan di mana kami hadir sebagai keluarga)