MINGGU II SESUDAH PASKAH
MALU KARENA TUHAN?
Yesaya 20:1-6
Ucapan ilahi terhadap Mesir dan Etiopia
20:1 Pada tahun ketika panglima yang dikirim oleh Sargon, raja Asyur, tiba di Asdod lalu memerangi dan merebutnya, 20:2 pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya: “Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu,” lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut. 20:3 Berfirmanlah TUHAN: “Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia, 20:4 demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir. 20:5 Maka orang akan terkejut dan malu karena Etiopia, pokok pengharapan mereka, dan karena Mesir, kebanggaan mereka. 20:6 Dan penduduk tanah pesisir ini akan berkata pada waktu itu: Lihat, beginilah nasib orang-orang yang kami harapkan, kepada siapa kami melarikan diri minta pertolongan supaya diselamatkan dari raja Asyur. Bagaimana mungkin kami terluput?”
Lalu ia pun berbuat demikian, berjalan bertelanjang dada dan bertelanjang kaki (ay. 2 TB2).
Orang Kristen sangat mudah untuk dipermalukan. Dimulai dari Tuhan Yesus yang menjadi manusia, mati dalam kesengsaraan, ditelanjangi dan disoraki sewaktu Dia terpaku di salib. Sungguh memalukan. Bagaimana mungkin ada orang-orang yang percaya pada Allah yang dipermalukan sedemikian rupa? Saudara-saudara, siapakah di antara manusia yang dapat menyelami secara utuh dalamnya misteri keberadaan Allah? Ketika Dia datang dalam kehinaan, kita diperhadapkan pada dua pilihan besar, yaitu turut menjadi penghina, atau ikut Yesus dalam kehinaan-Nya.
Selama tiga tahun Yesaya diutus Allah untuk menjadi “orang gila”. Bayangkan saja dia harus berjalan tanpa kasut, bertelanjang kaki, sekaligus juga bertelanjang tubuh. Muncul berbagai reaksi atas telanjangnya nabi Yesaya, dari tanda perkabungan, tanda kesuraman, atau tanda bahwa nabi telah mati bagi dunia. Di atas semuanya itu, yang dilakukan Yesaya adalah sebuah nubuatan, yakni kehancuran Mesir dan Etiopia oleh Sargon, raja Asyur, dan nubuatan itu terjadi sekitar kurang lebih 40 tahun. Mesir dan Etiopia yang diandalkan oleh orang Ibrani, ternyata dikalahkan dan dipermalukan oleh Allah, dan semua itu diperlihatkan oleh Yesaya yang sebelumnya dipermalukan.
Tidak sedikit orang Kristen yang malu atas imannya. Ada orang Kristen yang malu untuk berdoa ketika makan di tempat umum yang lain malu untuk mengunggah pengalaman iman dan menyebut nama Tuhan Yesus di media sosial, bahkan ada yang malu untuk datang ke gereja. Hal tersebut mungkin karena kekhawatiran dianggap “berlagak rohani”, sehingga ada rasa malu untuk mengakui Tuhan Yesus di hadapan orang banyak. Namun, kembali lagi pada pilihan besar, apakah kita menjadi penghina, atau tetap beriman dan turut serta dalam kehinaan Tuhan Yesus Kristus yang membawa keselamatan? Sepatutnya, kita menjadi pengikut Tuhan Yesus yang setia dan turut serta dalam kehinaan-Nya.
Sumber: [SBU – 12 April 2024 | Malam]
Doa (Engkaulah Raja yang rela menderita bagi kami. Biarlah kami mengakui segala perbuatan ajaib-Mu)