07 April 2024 – Malam | 20240407

HARI MINGGU II SESUDAH PASKAH


AKAN SELALU ADA JALAN DALAM TUHAN

Some copied contentYesaya 11:15-16
11:15 TUHAN akan mengeringkan teluk Mesir dengan nafas-Nya yang menghanguskan, serta mengacungkan tangan-Nya terhadap sungai Efrat dan memukulnya pecah menjadi tujuh batang air, sehingga orang dapat melaluinya dengan berkasut. 11:16 Maka akan ada jalan raya bagi sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur, seperti yang telah ada untuk Israel dahulu, pada waktu mereka keluar dari tanah Mesir.


Kelak akan ada jalan raya bagi sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur (ay.16 TB2).
Saya pernah mendengar kesaksian tentang seorang pemuda yang kehilangan kunci motor di suatu pantai. Setelah seharian bersenang-senang di pantai, dia dan teman-temannya akan pulang. Namun, kunci motor tersebut tidak ada dalam tasnya. Mereka pun mencari hingga larut malam, tetapi tidak ditemukan juga. Dalam kelelahan, pemuda itu akhirnya memilih duduk di kursi tempat mereka meletakkan barang. Ia berdoa sambil menundukkan kepala. Baru saja ia selesai berdoa dan membuka mata, kunci itu ditemukan. Kunci tersebut tepat berada di bawah kakinya.
Tuhan berjanji untuk membebaskan orang-orang Israel yang ada di berbagai wilayah, khususnya Asyur, dengan membuat jalan yang mulus bagi mereka. Yesaya menggambarkan jalan pulang bangsa Israel seperti mukjizat yang terjadi pada zaman Musa dan Yosua, yakni aliran sungai yang terbelah. Angka tujuh pada terpecahnya sungai Efrat adalah simbol kegenapan atau kesempurnaan satu kurun waktu atas rencana keselamatan Allah. Oleh sebab itu, janji Allah mutlak bagi bangsa Israel untuk mengiring dan membukakan jalan mereka kembali pulang. Seluas dan sedalam apa pun sungai tersebut, Allah mampu menyediakan jalan yang terbaik.
Entah karena kesalahan diri sendiri atau karena keadaan sulit, sering kali kita menemukan jalan buntu dari persoalan yang kita hadapi. Namun, berkaca dari pengalaman pemuda di atas dan juga janji Allah yang menuntun umat-Nya, kita percaya bahwa Tuhan mampu membukakan jalan. Yang perlu kita lakukan adalah menundukkan kepala dan merendahkan hati kita di hadapan Allah sehingga menyadari bahwa segala sesuatu tidak dapat dihadapi dengan kekuatan sendiri. Percayalah masih ada jalan dan jalan itu akan tampak bagi setiap orang yang mau terus bersandar pada-Nya.


Sumber: [SBU – 07 April 2024 | Malam]

Doa (Biarlah kami senantiasa percaya pada jalan yang Engkau buat bagi kami, ya Allah)