10 Maret 2024 – Malam | 20240310

HARI MINGGU III PRAPASKAH


LAKUKAN YANG HARUS DILAKUKAN

Lukas 17:7-10
Tuan dan hamba
17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”


“Kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (ay. 10)
Menjadi murid Kristus adalah anugerah dan layak di hidupi dengan hati yang bersyukur sebab di dalamnya ada hak keistimewaan yang Allah karuniakan yaitu keselamatan. Sekalipun demikian tidak berarti karena hak istimewa itu orang percaya menjalani hidupnya dengan berdiam diri atau hanya menjadi penonton’ dari kesetiaan Allah yang bekerja menyelamatkan dunia ini.
Melalui gambaran tentang pekerjaan seorang hamba pada zaman itu, Yesus hendak mengingatkan perihal tanggung jawab bagi setiap murid-Nya. Pada zaman Yesus, seorang hamba bertanggung jawab atas banyak hal, di antaranya menyiapkan makanan tuannya sampai bekerja di ladang. Pada zaman itu, jika seorang hamba mau makan maka ia harus menunggu tuannya selesai makan. Atas semua yang telah di kerjakan si hamba, sang tuan tidak perlu mengucapkan terima kasih sebab apa yang dikerjakan hambanya, itulah tugasnya atau kewajibannya.
Dalam konteks ini Yesus tidak bermaksud mendukung praktek perbudakan atau perhambaan di kalangan masyarakat. Hamba dan tuan di sini hanya gambaran untuk maksud mengingatkan bahwa setiap orang yang percaya di panggil dan diutus sebagai hamba- Nya untuk bekerja melayani-Nya. Hidup melayani Tuhan adalah kewajiban setiap orang percaya di sepanjang waktu atau sepanjang hidupnya. Satu hal yang penting adalah kita melaksanakan tanggung jawab itu dengan penuh ketaatan tanpa menuntut pujian. Banyak orang senang dengan pujian bahkan tidak sedikit yang menuntut pujian atas apa dilakukannya. Tuhan tidak akan berterima kasih atas pelayanan yang kita lakukan, karena hal itu adalah kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Sekalipun demikian Tuhan tidak menutup mata untuk pekerjaan pelayanan kita. la sangat menghargai setiap orang yang melayani-Nya dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat kepada-Nya.


Sumber: [SBU – 10 Maret 2024 | Malam]

Doa: (Tuhan bimbing kami untuk melayani-Mu dengan setia dan taat)