MINGGU IV PRAPASKAH
NANTIKAN DIA! ALLAHMU PASTI BERTINDAK
Mazmur 9:12-21
9:12 Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, 9:13 sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya. 9:14 Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku, disebabkan oleh orang-orang yang membenci aku, ya Engkau, yang mengangkat aku dari pintu gerbang maut, 9:15 supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji dan bersorak-sorak di pintu gerbang puteri Sion karena keselamatan yang dari pada-Mu. 9:16 Bangsa-bangsa terbenam dalam pelubang yang dibuatnya, kakinya tertangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. 9:17 TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Higayon. Sela 9:18 Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah. 9:19 Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara. 9:20 Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu! 9:21 Biarlah mereka menjadi takut, ya TUHAN, sehingga bangsa-bangsa itu mengakui, bahwa mereka manusia saja. Sela
Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara (ay.19)
Sejak merebaknya pandemi COVID 19, di berbagai platform media sosial bermunculanlah para pengkhotbah online dari berbagai kalangan yang “menawarkan” beragam nasihat kehidupan. Ada yang berlatar belakang keagamaan (seperti Pendeta dan Ustad) maupun kalangan umum khususnya kaum muda yang dengan berbagai ide kreatif dan segar, memberikan suguhan pelajaran kehidupan yang ternyata mampu memberikan secercah harapan bagi masyarakat yang sedang menghadapi pergumulan akibat pandemi tersebut. Bagaikan oase di padang gurun, para pengkhotbah online itu memberikan kesegaran bagi mereka yang mencari jawaban atas beragam pertanyaan kehidupan. Dari realita ini, kesimpulan yang dipetik bahwa setiap orang membutuhkan berita harapan agar dapat bertahan dalam pergumulannya.
Pemazmur pada ayat 19 mengungkapkan bahwa tidak selamanya mereka yang berada dalam penderitaan mengalami derita itu. Keyakinan ini didasarkan atas pengalaman Pemazmur yang sudah melihat bagaimana Tuhan berkarya baik dalam hidupnya pribadi maupun dari pengalaman bangsanya atau kaumnya. Di ayat 18, Pemazmur mengungkapkan penghukuman yang diberikan Tuhan bagi mereka yang melupakan bahwa Tuhan itu ada dan terus larut dalam kejahatan. Di akhir bacaan (ayat 20-21), Pemazmur memanjatkan permohonan agar Tuhan bertindak terhadap mereka yang berbuat kejahatan dan memperlihatkan kekuatan-Nya agar menyadari bahwa mereka hanya manusia yang tidak dapat disejajarkan dengan Tuhan. Di malam ini, camkanlah!
1. Tuhan adalah Allah yang sungguh berkuasa. Dia tahu sejauh mana kita mampu menanggung pergumulan kita. Dia pasti bertindak bagi kita.
2. Waktu Tuhan adalah waktu yang tepat. Dia tidak pernah terlambat menolong umat-nya yang sungguh percaya dan berharap kepada-Nya.
Akhirnya, pakailah beragam media sosial kita untuk memberitakan pengharapan itu dan jadilah pembawa sukacita bagi sesama.
Sumber: [SBU – 04 Maret 2024 | Malam]
Doa: (Tuhan Yesus, kupercaya pada-Mu. Kuserahkan tubuh, jiwa dan ragaku dalam kasih-Mu. Tunjukkanlah kuasa-Mu dalam semua gumul yang kuhadapi, dan biarlah melalui pengalaman hdiupku, kudapat menyaksikan kebesaran-Mu)