MINGGU V PRAPASKAH
TEKUN MELAKUKAN KEBAIKAN
Roma 15:1-6
Orang yang lemah dan orang yang kuat
15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: “Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.” 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
“sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (ay.6)
Thomas Aquinas menyatakan: “Kejarlah dan lakukanlah yang baik serta hindarilah yang jahat. Aquinas meyakini bahwa setiap orang menginginkan yang baik dan selalu menghindari apa yang buruk bagi dirinya.
Nasihat Paulus kepada jemaat Roma, agar jemaat selalu hidup dalam kerukunan dengan cara membangun kehidupan yang rendah hati dan selalu tekun melakukan kebaikan, dapat bersatu hati dan satu suara memuliakan Allah. Sebab bila bertengkar, mereka tidak sehati sebab suara mereka diarahkan untuk menghina atau menghakimi, dan mulut mereka mengucapkan bermacam-macam kecaman. Hanya jemaat yang bersatu (satu hati) dapat sungguh-sungguh memuliakan Allah (dengan satu suara dengan satu mulut). Dalam doa, nyanyian, pemberitaan firman dan dalam pelayanan kasih. Dengan demikian jemaat sampai pada tujuan yang sama, memuliakan Tuhan.
Di era digital berlaku ungkapan: “Aku klik, maka aku ada” (premo ergo sum). Bukan lagi: I think (saya berpikir), melainkan / browse (saya on-line). Dalam dunia maya orang tidak perlu berpikir lagi untuk mem-post, membalas chat, mendapatkan likes, atau merekrut sejumlah besar followers, hanya cukup dengan klik. Begitupun dalam hal menghakimi, menghina dan menyampaikan kecaman-kecaman terhadap orang lain, dapat dikerjakan dengan hanya klik. Bila hal ini terjadi dalam kehidupan bergereja, maka damai sejahtera dalam persekutuan luntur dan tergantikan oleh persekutuan yang diselimuti oleh permusuhan, pertengkaran dan saling membenci. Mari kita bangun kehidupan persekutuan yang memuliakan Tuhan dalam ketekunan melakukan kebaikan-kebaikan dengan satu hati dan satu suara memuliakan nama Tuhan. Doa, nyanyian pujian dan pemberitaan firman diwujudkan dalam bentuk pelayanan kasih yang tidak pura-pura, bukan sandiwara dan bukan aksesori.
Sumber: [SBU – 29 Februari 2024 | Pagi]
Doa: (Mampukan kami Tuhan, untuk tekun melakukan kebaikan di tengah arus dunia yang jahat)