14 Januari 2024 – Pagi | 20240114

HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANI


PRIBADI YANG BERPERILAKU POSITIF

Matius 9:1-3
Orang lumpuh disembuhkan
9:1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: “Ia menghujat Allah.”


Saat ini kita membaca ada dua benda yang disebutkan, perahu dan tempat tidur. Kata “perahu” diterjemahkan dari kata ploion yang bisa juga berarti pelaut yang mengendalikan pelayaran sebuah perahu. Tentu hal ini mengisyaratkan keterampilan seorang pelaut. yang secara positif telah mengantarkan Yesus sampai ke seberang danau Galilea. Kata “tempat tidur diterjemahkan dari kata “klines yang berarti semacam sofa, bagi orang sakit untuk duduk atau saat makan. Karena itu mungkin saja tempat duduk seperti itu bisa diangkat dan dibawa ke mana-mana.
Bacaan Matius 9:1-3 adalah gambaran terang Kasih Allah yang menyinari perilaku-perilaku manusia saat menggunakan dan memanfaatkan teknologi secara positif. Maksud secara positif adalah pelaut yang handal mengendalikan perahu beserta para penum- pangnya selamat sampai ke seberang. Kasus lainnya para pengangkat sofa dengan satu tujuan mempertemukan orang sakit dengan Yesus. Semua perilaku yang ditampilkan bukan berdasarkan kebencian atau permusuhan, melainkan cerminan pribadi penuh kasih. Akhirnya sangat nyata perilaku dan pemanfaatan alat-alat dalam terang kasih Allah telah membangun relasi positif antar sesama manusia, yang bermuara pada perjumpaan dengan Sang Juruselamat.
Lantas bagaimana memanfaatkan budaya digital secara positif dan bukan secara negatif? Menurut bacaan hari ini, kita perlu bercermin pada pribadi-pribadi yang memanfaatkan berbagai teknologi di masa Yesus melalui perilaku berlandaskan kasih (ay.2). Sudah sepatutnya kita juga belajar menggunakan berbagai perangkat digital dalam terang kasih Allah. Agar terang kasih Allah menjadi kekuatan utama untuk menuntun perilaku manusia yang aktif dalam budaya digital Tentunya manusia menjadi pribadi yang sadar berperilaku positif yang bermuara pada perjumpaan dengan Sang Juruselamat, dan bukan pada hal negatif seperti kebencian atau permusuhan.


Sumber: [SBU – 14 Januari 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan, bentuklah kami menjadi pribadi yang berperilaku positif, yang membawa dampak baik bagi sesama)