09 Januari 2024 – Malam | 20240109

MINGGU I SESUDAH EPIFANI


NAMA YESUS BERKUMANDANG

Keluaran 5:10-18
5:10 Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: “Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu.
5:11 Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikitpun tidak boleh kurang.”
5:12 Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.
5:13 Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: “Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami.”
5:14 Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: “Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?”
5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: “Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?
5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah.”
5:17 Tetapi ia berkata: “Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!
5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.”


Firaun tetap keras hati bahkan semakin menjadi-jadi emosi dirinya ketika mendengar nama Tuhan Allah Israel itu. Israel lebih memilih untuk menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan dibandingkan menuruti titah Firaun. Kebencian kepada nama Tuhan membuat Firaun semakin menekan dan memaksa pekerja-pekerja Israel bekerja lebih berat. Awalnya para mandor datang ke Firaun meminta perlindungan dan keadilan, namun yang mereka didapati sebaliknya, Firaun jauh lebih keras bahkan dengan kuasanya memaksa pekerja-pekerja Ibrani itu bekerja dengan pekerjaan tambahan, memungut jerami sebagai bahan campur pembuatan batu bata yang sebelumnya mereka hanya fokus membuat batu bata dengan material yang telah disediakan.
Firaun mencaci para pekerja dengan sebutan “pemalas”, untuk melampiaskan amarahnya karena dia merasa Tuhan yang disebutkan orang Israel itu seolah lebih besar kuasa daripadanya, lalu lebih takuti dan lebih ditaati. Kerja paksa dengan beban bertambah serta hasil yang harus sama tidak boleh berkurang membawa penderitaan lagi kepada bangsa Israel ini.
Mengenal dan membawa nama Tuhan dalam relasi kehidupan kita sering mengakibatkan berbagai risiko. Bisa jadi ada yang tak senang mendengar nama Yesus disebutkan dan bahkan dimuliakan. Berbagai alasan bahkan celaan bagi umat percaya di saat beribadah membawa dampak pada perlakuan diskriminatif dalam kehidupan. Identitas sebagai umat-Nya penuh dengan risiko, termasuk juga terhadap pekerjaan, rumah tangga, bahkan persekutuan gereja. Sejauh mana kita bertahan dan tetap setia menghadapi semua risiko sebagai murid-Nya? Risiko karir, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, nama Tuhan hendaknya terus mewarnai semua aktifitas hidup kita yang memancarkan terang keselamatan Tuhan. Mari beristirahat dengan syukur, bahwa nama Kristus bergema dalam kesaksian hidup kita.


Sumber: [SBU – 09 Januari 2024 | Malam]

Doa: (Bapa, terima kasih atas karunia-Mu dalam nama Yesus Kristus, yang menyelamatkan kami, biarlah nama-Mu terus digemakan serta dimuliakan dalam hidup ini)