02 Desember 2023 – Malam | 20231202

MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA


PELAYAN, SAHABAT DAN PENDAMAI

Zakharia 7:10-14
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.” 7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar. 7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN. 7:13 “Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam. 7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi.”


Pemahaman Iman GPIB yang pertama adalah Keselamatan. Pada butir ke lima pokok Keselamatan tampak pernyataan GPIB tentang peran dan fungsi Yesus dalam karya keselamatan Allah. Yesus Kristus dikatakan senantiasa hadir di tengah-tengah ciptaan- Nya sebagai Pelayan yang melayani, Sahabat yang menyahabati dan sebagai Pendamai yang menyatakan kebenaran, keadilan dan kasih yang mempersatukan.
Tiga peran dan fungsi Yesus ini tergambarkan dalam bacaan sepanjang minggu ini. Kepada umat yang pesimis melihat kehancuran Yerusalem, Allah melalui Zakharia menyemangati mereka dengan penglihatan-penglihatan tentang pemulihan ke depan bagi umat-Nya. Kepada umat yang mengeraskan hati bagaikan batu amril, Allah melayani mereka sebagai sahabat yang menyatakan kebenaran dan keadilan dengan secara tegas memberi hukuman bagi mereka. Sebagai Pelayan, sahabat dan pendamai, Allah dapat juga menegur dengan keras dan tegas umatnya yang keras hati dan mengabaikan firman-Nya. Kasih sejati dari seorang pelayan, sahabat dan pendamai tidak hanya terukur pada tindakan-tindakan yang menyenangkan tetapi harus juga dinyatakan lewat ketegasan sikap yang menegur untuk mengarahkan umat kembali pada jalan yang sesuai kehendak Tuhan.
Kepada orang yang tidak mau memperhitungkan firman yang disampaikan-Nya, dengan tegas Tuhan mengatakan bahwa mereka harus memperhatikan orang-orang sengsara, janda, anak yatim, orang miskin dan mereka tidak boleh merancang kejahatan terhadap sesama. Relasi yang terganggu antara umat dan Allah ternyata berdampak pada relasi yang tidak harmonis dengan sesama. Mengabaikan kehendak-Nya berdampak juga pada pengabaian pada kehidupan sesama dan ciptaan lainnya. Sikap ketidakpedulian seperti ini tidak akan didiamkan oleh Yesus Sang Pelayan, Sahabat dan Pendamai, karenanya mari kita membangun relasi yang harmonis dengan Tuhan dan ciptaan-Nya.


Sumber: [SBU – Var5a]

Doa: (Tuhan tolong kami menjaga relasi dengan-Mu sehingga kami dapat menjadi pelayan, sahabat dan pendamai di tengah kehidupan)