HARI MINGGU I SESUDAH NATAL
RANCANGAN TUHAN BAGI UMAT-NYA
Keluaran 3:1-6
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” 3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” 3:5 Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” 3:6 Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
Hari Mingu ini adalah hari terakhir dalam perjalanan tahun rahmat Tuhan 2023. Bagaimanakah kita mengakhiri perjalanan tahun ini? Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan, menghantar kita untuk segera mengakhiri hari-hari yang mungkin melelahkan, menyedihkan atau pun menyenangkan. Berbagai pengalaman kita lalui selama setahun ini berbaur dalam emosi yang terkadang logika dan nalar tidak mampu menjawab seribu satu tanya. Mengapakah bisa begini atau begitu? Demikian juga bangsa Israel, mereka melewati hari-hari penuh penderitaan di tanah Mesir. Mereka mengeluh, berteriak minta tolong. Mereka mengerang, tetapi siapa yang akan mendengar erangan mereka? Tidak seorang pun. Bahkan beban derita semakin menghimpit mereka. Pada saat seperti itulah, hanya Tuhan yang mau mendengar erangan mereka.
Musa dipanggil dan dipilih Tuhan Allah untuk melaksanakan rencana-Nya demi membebaskan umatnya dari tekanan penderitaan di Mesir. Proses pemanggilan dan pengutusan Musa melalui penampakkan diri Tuhan Allah di dalam nyala api. Musa berusaha mempergunakan nalamnya untuk memecahkan masalah tentang nyala api tersebut. Serumpun semak duri yang menyala-nyala namun tidak terbakar. Musa berusaha untuk menyelidikinya, karena hal itu tidak masuk akal sehatnya. Apa yang menyebabkan semak duri itu tidak terbakar, meski menyala? la menyimpang untuk memeriksanya. Kejadian itu sesungguhnya bukan sekadar fenomena alam, tetapi itulah cara Tuhan Allah menampakkan diri dan menyapa Musa. Tuhan Allah memanggil Musa bukan untuk menikmati hidup yang berkelimpahan materi. Akan tetapi dalam penyertaan Tuhan Allah Musa melaksanakan suatu pekerjaan yang berat, yang sulit untuk dilakukan.
Sama seperti Musa, di penghujung tahun ini kita pun dipanggil Tuhan Allah untuk memerhatikan serta memedulikan mereka yang haus lapar, menderita, miskin dan hina. Maukah kita pribadi atau bersama bersedia menyambut panggilan Tuhan Allah dalam hidup kita saat ini?
Sumber: [SBU – 31 Desember 2023 | Pagi]
Doa: (Ya Tuhan, jadikan kami pribadi yang mau mendengar dan taat akan perintah dan panggilan-Mu)