31 Agustus 2024 – Pagi | 20240831

MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA


TAAT MENDENGAR PERINTAH TUHAN

Kejadian 8:15-20
8:15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh: 8:16 “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu; 8:17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.” 8:18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. 8:19 Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. 8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.


“keluarlah dari bahtera, engkau bersama isterimu, anak-anakmu, dan isteri anak-anakmu” (ay. 16)
Setelah berhari-hari dalam bahtera, tibalah kesempatan untuk meninggalkan kapal besar itu. Bisa saja, Nuh segera keluar dari bahtera, namun teks kita menggambarkan bahwa keluar dari bahtera dilakukan Nuh karena firman Tuhan yang berkata, “Keluarlah dari bahtera, engkau bersama isterimu, anak-anakmu dan isteri anak-anakmu serta segala binatang yang bersama engkau.” Kesempatan memang terbentang, namun langkah untuk memaknai kesempatan itu ada dalam arahan sabda Tuhan. Banyak kesempatan untuk membangun hidup lebih baik terbentang bagi kita, namun jangan lupa pada perintah Tuhan. Carilah hikmat-Nya, ingatlah sabda-Nya, buatlah perintah-Nya menjadi dasar dalam memaknai kesempatan hidup yang ada.
Berdasarkan perintah Tuhan, Nuh bergerak meninggalkan bahtera bersama yang lain. Mereka keluar tidak hanya untuk menikmati alam bebas, tetapi juga untuk melakukan tugas yang diberikan, yaitu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi. Berkeriapan dalam bahasa Ibrani ‘rawmas’ yang berarti meluncur cepat dengan cara merangkak atau bergerak dengan langkah pendek-pendek. Bukan hanya itu, ada juga tugas untuk berkembang biak dan bertambah banyak. Kesempatan hidup diikuti oleh tanggung jawab. Orang yang bergerak dengan firman Tuhan tidak hanya bersemangat melihat kesempatan yang terbentang lalu menikmatinya sesuka hati. Firman Tuhan akan menuntunnya melakukan tugas-tugas secara bertanggung jawab.
Segera setelah berada di luar bahtera, Nuh mendirikan mezbah lalu menaikkan syukur kepada Tuhan. Apa yang segera kita lakukan saat menerima kesempatan-kesempatan yang indah? Apakah kita akan membangun rencana demi mewujudkan harapan? Akankah kita membangun dan menyiarkan berita bagi sesama? Atau, membangun mezbah menaikkan syukur? Orang beriman akan meniru Nuh, membangun mezbah menaikkan syukur di hadapan Tuhan.


Sumber: [SBU – 31 Agustus 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Bapa, tolong kami agar bijak memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyampaikan syukur kepada-Mu)