MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA
PERSEMBAHAN YANG HARUM
Kejadian 8:21-22
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
“Ketika TUHAN mencium aroma yang menyenangkan itu, berkatalah TUHAN dalam hati-Nya, …” (ay. 21a)
Meskipun persediaan ternak Nuh hanya sedikit, dan diselamatkan dengan susah payah dari bahtera, namun ia tidak enggan untuk memberikan persembahan kepada Allah dari hasil ternaknya itu. Persembahan terbaiknya ini diterima oleh Allah. Allah merasa puas memandang Nuh yang mau memberikan persembahan. Persembahan itu menjadi tanda bahwa manusia masih berjuang untuk mencapai kesucian hidup, dan bahwa dunia tidak akan pernah menjadi rusak total.
Meskipun Allah tahu bahwa sejak kecil hati umat-Nya cenderung bersikap jahat, namun la berjanji takkan mengutuk bumi lagi. Kemarahan Allah terhadap dosa yang menyebabkan air bah kini telah berakhir, dan muncul kedamaian antara langit dan bumi. Allah berkenan untuk memberikan kasih-Nya lagi kepada umat manusia yang telah berdosa. Ia berjanji bahwa selama bumi masih ada, akan selalu ada musim menabur dan menuai, musim dingin dan panas, musim kemarau dan hujan, siang dan malam. Allah akan mengendalikan perputaran waktu dan musim. Selama itu pulalah la akan menjamin keberadaan hidup di bumi.
Hingga saat ini di tengah perputaran waktu, hidup kita ada dalam kendali Allah. Ia memperhatikan kita dan menyediakan segala kebutuhan hidup kita, termasuk memberikan keselamatan. Sebagai wujud syukur atas kemurahan Allah yang terus berlaku hingga saat ini, sepatutnyalah kita memberikan syukur kepada-Nya. Kasih sayang-Nya yang melampaui dosa dan kesalahan kita, kiranya selalu menjadi alasan bagi kita untuk giat dan senang hati memberikan persembahan terbaik dengan tulus dan jujur di hadapan-Nya. Persembahan itu dapat kita berikan dengan beragam bentuk sebagai luapan hati yang telah mengalami kebaikan-kebaikan Allah dari hari lepas hari.
Sumber: [SBU – 31 Agustus 2024 | Malam]
Doa (Ya Allah, tolonglah kami untuk dapat memberi persembahan berdasarkan iman kepada-Mu)