30 Juni 2024 – Pagi | 20240630

HARI MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA


BERPELKES SEBAGAI WUJUD SYUKUR

Mazmur 100:1-3
Pujilah Allah dalam bait-Nya
100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! 100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.


“Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai segenap bumi! (ay.1, Alkitab TB 2)
Ketika kita berhadapan dengan seorang pembesar entah itu presiden, gubernur, walikota atau siapapun itu, maka kita akan berusaha untuk tampil dengan baik, rapih, berpakaian yang sopan, sebagai tanda bahwa kita menghormati orang tersebut. Apalagi bila kita berhadapan dengan Tuhan dalam ibadah, tentu kita akan hadir pula dalam rasa hormat dan gentar terhadap Dia Raja semesta alam. Ada rasa kagum penuh hormat dan berlimpah syukur karena Dialah yang menjadikan kita dan yang membuat kita bersukacita. Apakah pertemuan ibadah secara ritual sudah cukup menjadi wujud syukur bagi hidup orang beriman khususnya dalam memaknai bulan PELKES GPIB?
Mazmur 100 merupakan nyanyian pembukaan ibadah di Bait Tuhan yang kudus. Nyanyian tersebut berisikan undangan untuk menghadap hadirat Tuhan dengan rasa hormat, penuh sukacita dan sorak sorai. Ajakan beribadah ini didasarkan pada pengakuan akan Allah yang Maha baik, penuh kasih dan kesetiaan. Ia menuntun umat-Nya ibarat seorang Gembala yang menuntun domba-dombanya untuk memperoleh kesejukan dan ketentraman.
Merespon kebaikan, kasih dan kesetiaan Tuhan, maka selaku gereja kita dipanggil untuk mewujudkan rasa syukur dengan memberikan penghormatan kepada-Nya melalui karya layan kita. Kita berikan yang terbaik dari apa yang kita punyai seperti bakat dan talenta untuk menjadi berkat sebagai tindak lanjut dari ibadah seremonial. Khususnya ketika kita mengakhiri bulan PELKES GPIB, maka kita dipanggil untuk mengekspresikan iman kita melalui ibadah aktual dengan peduli pada sesama, menerapkan konsep ugahari di tengah tantangan kemajuan zaman agar relasi kita dengan Tuhan dan sesama dapat berdampak baik kapan dan di mana saja. Selamat mensyukuri kebaikan Tuhan dalam aktifitas ber-Pelkes.


Sumber: [SBU – 30 Juni 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu mensyukuri kebaikan Tuhan dalam hidup kami dengan menyatakan sikap hidup yang benar, sehingga nama Tuhan selalu dimuliakan)