HARI MINGGU IV SESUDAH EPIFANI
TUHAN memimpin
Keluaran 14:5-8
14:5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: “Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?”
14:6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.
14:7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.
14:8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.
…Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh Tangan Yang Tinggi” (ay. 8 TB2)
Jika kita ada pada posisi umat Israel seperti dalam perikop bacaan hari ini maka bukan hal mudah untuk menerima firman Tuhan yang mengatakan bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (bd. Yeremia 29:11). Bagaimana tidak? Mereka sudah di tempat yang aman, tetapi Tuhan menghendaki mereka balik kembali dan berkemah di tepi laut (psl 14:1) untuk terjebak di antara Firaun beserta tentaranya dan laut Teberau.
Rancangan Tuhan di dalam perintah-Nya tetap dipatuhi dan dilaksanakan oleh Musa dan bangsa Israel. Berbeda dengan Firaun dan tentaranya yang menolak untuk mendengarkan Tuhan. Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia merasa menyesal telah membiarkan umat Israel keluar dari Mesir. Dengan pasukan yang besar dan terlatih, mereka berusaha mengejar umat Israel. Firaun tidak mendukung rencana Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel. Ia lebih memilih untuk menantang Tuhan sekalipun dukacita besar akibat kematian semua anak sulung telah menggoncang mereka.
Bangsa Israel mungkin takut karena dikejar Firaun dan pasukannya, namun mereka terus berjalan. Musa dan seluruh bangsa telah memilih untuk memberi diri berada dalam kuasa dan kehendak Tuhan, sehingga Tuhan memimpin mereka dengan tangan-Nya yang dinaikan.
Bagaimana dengan kita? Apakah saat kita tiba di malam ini adalah karena kekuatan kita? Tidak! Tuhan yang telah memimpin kita dengan tangan-Nya yang selalu dinaik-tinggikan. Saat kita dibawa dalam tidur malam ini, dalam ketidakpastian kita tidak tahu apakah akan terjaga lagi besok? Yang pasti Tuhan memimpin kita dan membawa kita dalam damai sejahtera-Nya. Saat kita mengalami situasi penuh pertanyaan dan ketidakpastian dalam hidup, jangan ragu memberi diri dipimpin oleh Tuhan.
Sumber: [SBU – 28 Januari 2024 | Malam]
Doa: (Tuhan, tolonglah kami agar bersedia memberi diri dipimpin Tangan Tuhan)