28 Agustus 2024 – Pagi | 20240828

MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA


TAMAN EDEN YANG INDAH

Kejadian 2:8-14
Manusia dan taman Eden
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. 2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. 2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. 2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.


“TUHAN Allah membuat taman di Eden, di timur” (ay. 8a)

Ketika kita membaca ulang nats Alkitab pagi ini dengan saksama, kesan apa yang muncul di benak kita? Mungkin saja, hati dan pikiran kita segera membayangkan taman Eden yang indah permai, rapih, tertata dengan baik. Taman itu dipenuhi pohon-pohon rindang, hijau, segar, sejuk, dan nyaman. Suasananya tenang dan damai bagaikan surgawi yang dipenuhi dengan burung-burung yang indah serta kupu-kupu yang elok beterbangan. Singkat kata, gambaran taman Eden itu begitu indah memukau. Singkat kata, gambaran taman Eden itu begitu indah memukau hingga membuat beragam ekspresi muncul. Banyak penyair, pelukis serta pencipta lagu yang menggaungkan keindahan taman Eden melalui puisi, lukisan dan lagu.

Sekalipun keindahan taman Eden seperti yang digambarkan di atas sudah pudar atau tidak ada lagi, namun kita bisa menyaksikan keindahan beberapa taman, kebun, dan hutan yang ada di sekeliling kita. Ada yang masih dirawat dan dilindungi, ada juga yang sudah tak terurus dan menjadi terlantar. Jika dirawat dengan proporsional dan profesional, semua itu dapat memberi kenyamanan, kesejukan, dan keindahan bagi kita.

Sebagai ciptaan Allah yang mulia, hari ini kita kembali diajak untuk melakukan tindakan-tindakan serius guna melestarikan lingkungan. Misalnya, saat berkunjung ke taman, kita tidak merusak tanaman, atau membuang sampah plastik sembarangan. Selain itu, kita juga bisa membuat apotik hidup di rumah, seperti menanam kemangi, jahe, sereh, kunyit, lidah buaya. Darinya kita akan mengalami percikan dan titisan “comforting zone” Eden surgawi, yaitu lingkungan hidup yang aman, nyaman, indah serta bermanfaat bagi kehidupan. Marilah kita ekspresikan rasa syukur atas alam ciptaan Allah melalui kesenangan untuk merawatnya dengan baik.


Sumber: [SBU – 28 Agustus 2024 | Pagi]

Doa: (Allah Bapa Sang Khalik, kami bersyukur atas keindahan alam ciptaan-Mu. Tolong kami untuk merawat dan melestarikannya)