27 Juni 2024 – Pagi | 20240627

Renungan Pagi


JANGAN NYAMAN BERBUAT DOSA!

Lukas 16:1-8
Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur
16:1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. 16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. 16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. 16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. 16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? 16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. 16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.


“Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik” (ay.8)
Apakah yang kita rasakan ketika ujung kelingking kaki tiba-tiba terantuk kaki meja? Atau selaput tipis di sekitar kuku terkelupas? Pasti sakit rasanya dan tentu saja tidak nyaman. Lalu apakah setelah mengalami hal tersebut, kita takut melakukan apa saja? Tentu tidak demikian, karena kita harus melanjutkan berbagai kegiatan kita lainnya, namun tentu dengan lebih berhati-hati supaya tidak mengalami kejadian sepele yang menyakitkan itu.
Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur mengisahkan hal yang sederhana, yaitu: jangan merasa biasa saja setelah berbuat salah. Bendahara diberhentikan dari tugasnya karena tidak jujur dalam mengelola harta tuannya. Tapi dia melihat pengalaman buruk yang pernah dilakukannya sebagai kesempatan untuk bertindak lebih bijaksana dan memberikan manfaat kepada orang lain. Ia memberikan surat pengurangan hutang kepada mereka yang masih berhutang pada tuannya. Tuannya pun senang karena melihat bendahara telah bertindak bijaksana demi memperbaiki kesalahannya.
Setiap kita adalah pribadi yang mempunyai kesalahan dan kegagalan masa lalu di hadapan Allah. Dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan tersebut apakah kemudian kita ulangi kembali di masa kini? Apakah kita merasa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki hidup? Berhati-hatilah, manusia selalu punya banyak alasan untuk memilih jalannya sendiri yang dianggap paling benar. Manusia merasa lebih nyaman dan bertahan dengan kehidupan lama yang jelas salah. Jangan pernah nyaman berbuat dosa, segeralah memperbaiki diri karena Kristus telah mengampuni dosa dan memberikan hidup yang baru bagi kita.
Galatia 5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”.


Sumber: [SBU – 27 Juni 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan bimbinglah kami menjadi murid yang semakin bijaksana dalam bertindak dan bersikap)