27 Juni 2024 – Malam | 20240627

MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA


BERTEMAN DENGAN DUNIA, BERSAHABAT DENGAN ALLAH

Lukas 16:9
16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.”


“….supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi” (ay.9)
Pertemanan bisa berakhir kapan saja, tetapi persahabatan dapat berlangsung selamanya. Mengapa demikian? Kita adalah makhluk sosial yang memerlukan kehadiran orang lain. Tetapi tidak dengan semua orang kita dapat bekerja sama. Bekerja sama selalu memiliki tujuan atau kepentingan tertentu. Teman di masa kecil berbeda dengan teman ketika dewasa karena tujuan pertemanan berbeda. Teman di lingkungan pekerjaan juga bisa berbeda dengan teman sepelayanan di gereja karena kepentingannya juga berbeda. Namun sebuah hubungan yang tulus dan tidak melihat kepentingan pribadi akan mewujud dalam sebuah ikatan persahabatan. Berteman, karena punya kepentingan dan tujuan. Jika kepentingan selesai maka pertemanan pun bisa selesai tetapi menjadi sahabat dapat dimiliki melintasi waktu dan situasi.
Hidup di dunia pasti berteman atau bersahabat dengan segala yang bersifat material atau harta duniawi yang disimbolkan dengan Mamon, (dari bahasa Aram) yaitu kekayaan, uang atau harta benda. Banyak orang disibukkan dengan uang dan waktu. Banyak orang mengejar kekayaan sampai merusak persahabatan sejati. Tetapi sampai kapan pertemanan manusia dengan Mamon dapat bertahan? Ketika manusia merasa cukup pertemanannya dengan Mamon, di situlah persahabatan sejati dengan Allah dimulai. Selama manusia berteman atau bersahabat dengan Mamon, maka manusia tidak tinggal dalam keselamatan (kemah abadi). Mamon tidak menyelamatkan karena Mamon hanya memenuhi keinginan duniawi manusia yang tak pernah ada habisnya.
Amsal 17:17: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu”. Mamon tidak akan pernah bisa menjadi sahabat abadi karena kepentingan Mamon adalah harta duniawi. Tetapi ketika kita menjadi sahabat Allah, maka Allah selalu hadir dan memenuhi kita dengan berkat serta keselamatan. Bangunlah persahabatan dengan Allah karena sebagai Sahabat, Allah selalu menaruh kasih setiap waktu.


Sumber: [SBU – 27 Juni 2024 | Malam]

Doa: (Ya Tuhan, Engkau berkenan menjadi sahahat kami. Jangan biarkan kami terbelenggu dengan kepentingan duniawi yang membuat kami jauh dari-Mu)