Bila penderitaan kita alami karena kejahatan orang lain tentu sulit bagi kita menerimanya. Kita akan berontak dan tak rela. Herodes membunuh semua anak usia 2 tahun ke bawah dengan harapan bahwa raja yang diberitakan itu telah dibinasakan. Itu yang membuat ibu-ibu di Betlehem dan sekitarnya berdukacita. Rahel menjadi simbol seorang ibu dari Yahudi. Ia tidak mau dihibur karena mereka tidak ada lagi. Padahal anak-anak adalah masa depan. Rahel tak mau menerima kenyataan pahit itu tetapi tetap tak dapat berbuat apa-apa. Mereka juga tak tahu persis apa penyebabnya selain hanya karena keganasan Herodes. Mereka menderita karena Herodes mau melenyapkan Yesus yang ternyata telah diungsikan Allah ke Mesir. Mereka sungguh menderita namun Yesus selamat.
Ada maksud dibalik setiap peristiwa. Itu yang dialami umat Yahudi melalui pembunuhan itu. Setelah peristiwa itu usaha Herodes mencari Yesus dihentikan sementara. Dengan demikian, tanpa disadari, para ibu yang bersedih dan berduka itu turut memuluskan jalan Mesias hadir di dunia.
Seringkali kita tak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita ke depan. Tetapi apapun yang akan terjadi kita harus siap menghadapinya. Apalagi kita juga sering tak tahu apa yang akan terjadi itu dan mengapa itu terjadi. Karena itu hal yang sangat penting adalah kita siapkan diri kita menghadapinya bersama dengan Tuhan. Kita serahkan hidup kita supaya apapun yang terjadi kita ada dalam bimbingan-Nya. Bila kita ada dalam bimbingan-Nya maka kita akan selalu dimampukan menghadapi apapun yang terjadi. Sebab sering juga yang menyakitkan sekarang akan membawa sukacita ke depan. Biarlah kehendak- Nya yang terjadi bagi kita.

Sumber: [SBU – 27 Desember 2023 | Malam]

Doa (Tolonglah kami ya Tuhan agar selalu siap menghadapi apapun yang terjadi karena yakin Engkau ada dan memelihara hidup kami)