26 April 2024 – Pagi | 20240426

MINGGU IV SESUDAH PASKAH


“KEBENARAN DALAM KRISTUS”

Filipi 3:1-9
Kebenaran yang sejati
1. Akhirnya, Saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. 2. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat itu! 3. Sebab kitalah orang-orang bersunat yang beribadah oleh Roh Allah dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak mengandalkan hal-hal lahiriah. 4. Sekalipun aku juga ada alasan untuk mengandalkan hal-hal lahiriah.
Jika ada orang lain menyangka dapat mengandalkan pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 5. disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 6. tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 7. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9. dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.


“Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”. (ay.9)
Kebenaran adalah sesuatu yang mahal dan langka di zaman modern ini. Hal itu terbukti ketika beragam media sosial dapat memberitakan suatu peristiwa versi kebenarannya sendiri. Banyak orang, komunitas dan lembaga ingin menyatakan bahwa ia yang benar. Seringkali perdebatan untuk mengungkapkan kebenaran beru- jung pada pertikaian, perselisihan bahkan perceraian. Oleh karena pengalaman hidup, pengetahuan, analisis dan kekritisan dapat mendorong untuk terbangunnya pemahaman kebenaran versinya sendiri. Padahal semua itu terbatas sifatnya, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk yang terbatas. Bagaimana dengan kita?
Kamus Umum Bahasa Indonesia menerangkan bahwa kata kebenaran dimaknai sebagai:
1). Keadaan yang benar artinya cocok dengan kenyataannya.
2). Sesuatu yang benar artinya sungguh-sungguh ada.
3). Kelurusan hati, kejujuran.
Dengan demikian, kebenaran dalam Kristus artinya adalah sesuatu yang benar serta keadaan yang sesugguhnya tentang Yesus Kristus yang jujur dan dapat dipercaya oleh semua orang. Kebenaran dalam Kristus berbicara tentang keberadaan Kristus sebagai Putra Allah bahkan Allah itu sendiri yang memberikan keselamatan bagi dunia (Yoh.3:16).
Rasul Paulus menjelaskan bahwa kebenaran sejati, ia temukan dalam Yesus Kristus. la meninggalkan semua yang tidak berkenan di masa lampau dan membangun hidupnya dengan kebenaran Kristus: mengikuti ajaran dan pola hidup Yesus, menerima dan memberitakan jaminan keselamatan dalam Kristus. Demikian pun hendaknya kita menjalani hidup ini. Tetaplah berada pada kebenaran dalam Kristus, sekalipun dunia menawarkan 1001 macam kebenarannya. Kebenaran sejati hanya ada pada TUHAN YESUS KRISTUS. Percayalah!

*Purwadarminta-Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ahmad Atabik, Teori Kebenaran Perspektif Filsafat limu: Sebuah kerangka Acuan Untuk Memahami Konstruksi Pengetahuan Agama (Jurnal Fikrah – STAIN KUDUS- Vol. 2, No.1, Juni 2014) 253-271


Sumber: [SBU – 26 April 2024 | Pagi]

Doa: (Tuhan mampukan untuk memahami, menerima dan hidup dalam kebenaran Kristus)