26 Agustus 2024 – Malam | 20240826

MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA


HARI SABAT SAATNYA BERIBADAH

Kejadian 2:3-4
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. 2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, —


“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya” (ay.3)  

Ayat 3 kembali menerangkan tentang hari ketujuh untuk menegaskan bahwa waktu berhenti yang Allah ambil bukanlah sekadar berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Ia beristirahat bukan karena keterbatasan-Nya, melainkan karena kehendak bebas-Nya untuk memberi penghormatan khusus bagi hari ketujuh ini. Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh sebagai hari Sabat, hari perhentian yang istimewa. Pengkhususan hari ketujuh ini mengingatkan kita bahwa sebagaimana bumi dan segala isinya adalah milik Allah, demikian pun dengan waktu dan kesempatan yang ada.

Hari Sabat ini kemudian hari dihayati sebagai waktu khusus bagi umat Allah untuk beribadah merendahkan dan menyembah-Nya. Dalam persekutuan bersama, umat merindukan kesempatan untuk mengakses pekerjaan-Nya. Sabat itu menjadi bagian dari ungkapan terima kasih manusia kepada Allah, tanpa adanya penyesalan atas kerja kerasnya yang fana, kita akan terjebak menjadi manusia yang gelisah.

Selama bekerja dalam pekan, bergumul dengan berbagai sisa kehendaki waktu, dan pekerjaan, kita bisa menjadi hamba atau budak dari pekerjaan dan melupakan kita pun manusia yang telah ditakdirkan dengan pekerjaan selama ini, kita pernah berdosa di hadapan sang pencipta. Jika selama ini kita pernah merasa bahwa kita dekat dengan pekerjaan, bahkan meeting yang harus dihadiri malas-malasan, kiranya kita terus mengingat bahwa ibadah berguna waktu itu. Ianya akan datang menyadarkan kita bahwa waktu kita berlalu. Waktu berkomitmen mengerjakan waktu khusus bersama dengan Allah melalui Roh dan kebenaran-Nya memberi ruang bagi kita untuk merasakan iman kasih-Nya sebagai sumber kekuatan bagi kita. Persekutuan cinta dengan sesama, dan perjumpaan dalam kehidupan ini.


Sumber: [SBU – 26 Agustus 2024 | Malam]

Doa: (Ya Roh Kudus, ingatkanlah kami agar menyediakan waktu khusus untuk memuji dan memuliakan-Mu)