24 Juni 2024 – Pagi | 20240624

MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA


BERBAGI UNTUK KEBAIKAN

Lukas 15:11-12
Perumpamaan tentang anak yang hilang
15:11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.


Lalu ayahnya membagi-bagikan hartanya di antara mereka.” (ay.12)
Sekarang ini, tidak sulit menyaksikan perbuatan baik kepada sesama. Banyak konten tentang kebaikan menjadi viral di media sosial. Bersyukur karena perkembangan teknologi internet bisa membantu meneruskan contoh perbuatan baik. Tetapi apakah konten berbagi kebaikan kepada sesama itu hanya menjadi tontonan yang bertebaran di media sosial dan sekadar hiburan yang tidak berpengaruh kepada mereka yang menyaksikannya.
Salah satu perumpamaan viral’ (banyak diketahui orang) yang Yesus kisahkan adalah tentang “Anak yang Hilang”. Perumpamaan ini menjelaskan tentang kebaikan Allah kepada manusia melalui hubungan seorang ayah dengan anaknya. Dalam tradisi Yahudi, seorang anak berhak meminta harta atau warisan yang selama ini disimpan ayahnya. Sang ayah pun tidak bisa menolak permintaan anaknya tersebut.
Pada ayat 11-12, sang ayah sama sekali tidak menolak permintaan anaknya karena ia merasa berhak atas milik ayahnya. Pemberian itu tentu bertujuan untuk kebaikan anaknya. Seorang ayah memberikan kepada anaknya karena ia percaya bahwa anaknya akan mengelola harta miliknya untuk tujuan kebaikan.
Allah memberkati kita dan melalui kita berkat itu mengalir kepada orang banyak. Berkat yang Allah berikan kepada kita bertujuan untuk kebaikan manusia dan ciptaan lainnya. Tanpa meminta pun, Allah telah mempersiapkan segala sesuatu bagi kita. Allah memberikan kepada kita untuk tujuan kebaikan seperti yang la kehendaki. Pahamilah bahwa pemberian Allah kepada kita tertuju pada kebaikan manusia. Kita dikaruniai berkat supaya dapat menyalurkannya bagi sesama dan ciptaan lainnya. Jadilah pribadi yang penuh kerendahan hati dan bersyukur karena dapat menjadi penerus kebaikan Allah. Kita melakukannya bukan untuk pamer diri atau hanya jadi konten hiburan, tetapi karena Allah sudah menyatakan berkat bagi kita demi kemuliaan-Nya.


Sumber: [SBU – 24 Juni 2024 | Pagi]

Doa: (Mampukan kami untuk menjadi kaya dalam perbuatan baik, suka memberi dan berbagi demi kemuliaan nama Tuhan)