MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA
BERHIKMAT MENGELOLA BERKAT-NYA
Lukas 15:13-14
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat” (ay.14)
Kehidupan yang manusia jalani tidak terlepas dari 2 hal ini : materi (uang) dan waktu. Baik materi maupun waktu senantiasa berjalan bersamaan. Idealnya orang berinvestasi dalam berbagai bentuk, sebagai bagian dari persiapan masa depan. Di sisi lain. selama ada kesempatan dan memiliki uang juga, maka seseorang akan berupaya untuk memenuhi segala keinginannya meskipun hal tersebut bukan merupakan kebutuhan utamanya.
Dalam cerita perumpamaan tentang “Anak yang Hilang”, si anak bungsu sudah mendapatkan harta dari ayahnya tetapi ia telah menjual serta menghabiskan harta tersebut dengan hidup berfoya-foya. Anak bungsu punya uang, punya waktu, tetapi tidak berhikmat untuk mengelola semuanya dengan baik sehingga melaratlah hidupnya. Semua harta yang menjadi bagiannya habis tak bersisa.
Mungkin kita pernah mengalami hal serupa dengan si anak bungsu. Kita pernah jatuh atau gagal dalam usaha dan pekerjaan. Bisa jadi kita tidak memiliki tata kelola yang baik atas berkat Allah berupa: materi dan waktu. Kita hanya terpaku pada berkat Allah berupa materi, tetapi kita mengabaikan berkat Allah yang lain. yaitu: kesempatan atau waktu.
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita:
1. Allah tidak pernah berhenti memberkati kita. Allah mengaruniakan kesehatan, makanan, dan kekuatan untuk kita namun Allah juga mengaruniakan waktu atau kesempatan untuk kita mengelola berkat Allah itu. Mintalah hikmat Allah untuk mengelola dan memanfaatkan berkat-Nya bagi banyak orang.
2. Orang-orang di sekitar kita dan yang kita jumpai adalah orang-orang yang sama dengan kita, bergantung sepenuhnya pada pemberian Allah. Maka jangan menahan berkat Allah hanya untuk diri sendiri. Mari menjadi pribadi yang menerima dan meneruskan pemberian Allah kepada sesama.
Sumber: [SBU – 24 Juni 2024 | Malam]
Doa: (Allah sumber berkat, berikan hikmat-Mu supaya kami dapat mengelola pemberian-Mu dan menjadi saluran berkat bagi sesama kami)