23 Maret 2024 – Malam | 20240323

MINGGU II PRAPASKAH


IKUT YESUS ITU MELEGAKAN, IRI HATI ITU MENYESAKKAN

Yohanes 12:9-11
Persepakatan untuk membunuh Lazarus
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.


“sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.” (ay.11)

Membaca bagian Alkitab ini, mari kita membayangkan dua hal berikut: Pertama, jika saudara menjadi Lazarus, bagaimanakah perasaan saudara? Apakah saudara bisa menerima, bahwa karena saudara dibangkitkan oleh Yesus Kristus, maka saudara menjadi sasaran pembunuhan oleh para imam-imam kepala? Apalagi karena pengikut Yesus makin banyak? Apakah saudara masih tetap mau menjadi pengikut Yesus, setelah ancaman ini terjadi? Atau saudara akan melarikan diri meninggalkan Yesus?
Kedua, jika saudara menjadi imam-imam kepala, bagaimanakah saudara bisa bermufakat untuk membunuh Lazarus? Jika saudara tidak menyukai kehadiran Yesus mengapa Lazarus juga harus dibunuh? Apa sesungguhnya motif saudara sehingga saudara menginginkan Yesus dan Lazarus dibunuh? Mengapa saudara tidak membuka hati saudara sedikit saja untuk menerima pengajaran dan berita Injil yang Yesus beritakan? Benarkah bahwa iri hati, keras kepala dan kebencian dalam hati saudara telah membuat saudara bertekad untuk melenyapkan Yesus dan siapa pun juga yang menjadi sahabatnya, termasuk Lazarus?
Saudaraku, sesungguhnya hati yang damai adalah ketika kita menerima kehadiran Yesus dalam hati dan kehidupan kita. Meski tidak selalu mudah, mengikut Yesus melegakan kita karena la menyentuh hati dan pikiran kita menjadi pribadi seturut teladan-Nya. Meski banyak tantangan dan godaan, berjalan bersama-Nya akan membawa kita pada Pelabuhan Abadi. Sebaliknya, menutup telinga dan hati kita terhadap-Nya, justru akan membuat kita terjebak dengan cara hidup yang sia-sia. Tepatlah yang dikatakan Rm. 3:10-18: tidak ada seorang pun yang mencari Tuhan…. tenggorokan mereka bagaikan kuburan terbuka,… mulut mereka penuh kutukan dan kepahitan dan jalan damai tidak mereka kenal. Inilah hidup yang dengan kesesakan karena iri hati menguasai seluruh hidup. Saudara, pilih yang mana?


Sumber: [SBU – 23 Maret 2024 | Malam]

Doa: (Ya Tuhan, biarlah kebahagiaanku memilih-Mu menjadi Tuhan dan Juruselamatku senantiasa menjadi motivasi dan pegangan hidupku)