MINGGU VI PRAPASKAH
MENJAGA KUALITAS IMAN ANAK DALAM MEMILIH JODOH
Kejadian 24:1-8
Ribka dipinang bagi Ishak
24:1 Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. 24:2 Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, 24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. 24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” 24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: “Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?” 24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: “Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana. 24:7 TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini–Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. 24:8 Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana.”
Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak anakku. (ay 4)
Setiap orang tua selalu ingin yang terbaik bagi anak-anaknya: terlebih dalam hal mencari dan memilih jodoh atau pasangan hidup. Harapan orang tua agar dari pasangan hidup yang baik, jujur, adil, benar, tidak kasar, akan lahir generasi yang taat.
Beberapa kriteria umum yang orang tua harapkan diperhatikan anak-anak dalam memilih jodoh atau pasangan hidup: 1) Seiman, 2) Setia pada janji, 3) Rajin beribadah, 4) Berperilaku baik, 5) Bertanggung jawab dan penyayang. 6) Hormat orang tua dan semua anggota keluarga, 7) Pekerja dan pengatur rumah yang baik.
Alkitab menjelaskan Abraham sudah tua. Waktunya ia harus mempersiapkan jodoh atau pasangan hidup bagi anaknya, Ishak. Abraham tidak mau asal atau sembarangan. Iman dan kesetiaannya kepada Allah serta berkat melimpah yang telah diterimanya dari Allah membuat ia juga ingin agar Ishak, anaknya. mewarisi semuanya. Namun, itu pun bergantung pada siapa yang akan menjadi isteri Ishak?. Abraham tahu persis bahwa isteri punya peran penting dalam kehidupan suami. Oleh karena itu, Abraham tidak ingin isteri Ishak berasal dari bangsa Kanaan. la mengambil sumpah atas hambanya untuk pergi ke tempat tinggalnya dan mengambil isteri bagi Ishak dari kalangan kaum keluarga dan sanak saudaranya.
Zaman sekarang nilai-nilai seperti tersebut di atas mulai tergerus dan hilang. Orang tua sudah kurang berperan dalam memilih jodoh atau pasangan hidup bagi anaknya. Anak-anak sekarang berusaha mencari dan memilih sendiri jodohnya. Ini mungkin salah satu sebab timbulnya masalah dalam keluarga setelah pernikahan, hingga terjadi perceraian. Oleh karena itu, orang tua perlu berusaha membangun komunikasi dengan anak-anaknya dalam hal memilih dan menentukan jodoh, agar warisan iman dan kesetiaan kepada Yesus terpelihara.
Sumber: [SBU – 23 Februari 2024 | Malam]
Doa: (Ya Yesus, bimbing kami untuk mewarisi iman dan kesetiaan bagi anak-anak kami)