23 April 2024 – Pagi | 20240423

MINGGU IV SESUDAH PASKAH


“BERANI BERSAKSI”

Filipi 1:12-19
Kesaksian Paulus dalam penjara
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, 1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. 1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. 1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. 1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, 1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.


“Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita”. (ay.18)
Jemaat di Filipi diperhadapkan dengan situasi perlawanan dari lingkungan sosial masyarakat yang menolak pemberitaan tentang Yesus Kristus. Penolakan keras di Filipi dikarenakan Filipi adalah kota koloni kekaisaran Romawi yang loyal pada pemerintahan Kaisar Romawi. Nasionalisme masyarakat di Filipi begitu kuat. Terhadap situasi ini, rasul Paulus menguatkan iman percaya jemaat di Filipi yang setia kepada Tuhan Yesus Kristus.
Paulus menjelaskan bahwa situasinya yang terpenjara justru telah membawa dampak yang kuat dalam pemberitaan Injil (ay.12). Hal ini bahkan semakin jelas bagi kalangan istana dan kaum yang tidak seiman di Filipi (ay.13). Keberanian Paulus bahkan sampai di dalam penjara, telah memberikan pengaruh yang sama kepada saudara seiman lainnya yang dengan tidak takut turut memberitakan Injil Kristus (ay.14).
Ada dua situasi pemberitaan Injil menurut Paulus yaitu, pertama; dengan maksud baik, kedua: dengan maksud tidak baik seperti dengki dan perselisihan. Yang pertama berdasarkan kepentingan dan kasih Kristus, yang kedua berdasarkan kepentingan diri sendiri. Paulus menegaskan bahwa bagaimanapun situasinya, Injil Yesus Kristus tetap disebarluaskan dan ia tetap bersukacita sebab pada akhirnya ia menuai keselamatan (ay.15-19).
Saudaraku, apa pun situasi hidup, kerja, dan pelayananmu, milikilah keberanian untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Jangan takut! Tanggalkan ketakutan itu. Ingatlah, baik atau tidak baik situasinya, Tuhan tetap pergunakan untuk menyampaikan kabar selamat bagi dunia. Miliki keberanian seperti Paulus dan para rasul lainnya bahwa apa pun kondisinya, mari hadapi dengan sukacita sebab kesudahan segalanya akan berujung pada keselamatan dari Kristus. Hanya orang yang berani dapat bersaksi. Selamat berani, Selamat bersaksi!


Sumber: [SBU – 23 April 2024 | Pagi]

Doa: (Tuhan mampukan kami untuk berani bersaksi dalam situasi yang baik maupun tidak baik. Kuatkan kami untuk menanggalkan rasa takut, sehingga dapat terus melangkah maju bersama Tuhan)