MINGGU ADVEN III
BERTANGGUNG JAWAB ATAS BERKAT TUHAN
Lukas 1:26-29
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Ada orang yang meminta berkat dari Tuhan namun tidak bisa
mempertanggungjawabkan berkat tersebut. Banyak orang beranggapan bahwa berkat itu murni hanya bagi diri mereka sendiri. Padahal, di dalam berkat, sebenarnya seseorang sedang diperca- yakan tanggungjawab dan agar ia dapat melakukan sesuatu yang baik dengan berkat yang Tuhan berikan. Kekeliruan terbesar adalah berkat dianggap sebagai hadiah, pemberian karena kita melakukan sesuatu bagi Allah, berkat sebagai tanda terima kasih Allah kepada manusia. Berkat selalu memiliki 2 dimensi yaitu tertuju bagi kita dan melalui kita kepada sesama.
Beberapa bulan setelah mendatangi Elisabet, sekarang malaikat Gabriel menghampiri Maria Magdalena, tunangannya Yusuf, seorang keturunan keluarga Daud. Malaikat pun berkata kepada Maria: “Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria bertanya-tanya apa maksud dari salam tersebut. Mungkin dalam benaknya, akan terjadi sesuatu pada dirinya, akankah ada karunia yang diberikan bagi dirinya ? Padahal, malaikat baru hanya menyampaikan salam, tetapi Maria tampaknya sudah mulai mereka-reka maksud kedatangan malaikat kepada dirinya. Mendengar kata dikaruniai, seharusnya Maria merasa senang, karena malaikat menyampaikan salam yang dipenuhi dengan kata-kata kedamaian bahkan karunia. Ternyata Maria masih belum mengerti dan diliputi kebimbangan terkait dengan sapaan malaikat tersebut. Jika kita mendapat karunia, berkat, dan penyertaan dari Allah, seharusnya kita juga merasa senang dan bersukacita. Tetapi, respons Maria Magdalena memberikan sebuah peringatan bagi kita bahwa untuk menerima karunia dan berkat dari Tuhan, kita membutuhkan kesiapan dan hati yang rela berbagi. karena berkat yang kita terima bukan hanya ditujukan bagi kita. Kita harus mempertanggungjawabkan berkat tersebut kepada Allah, dan menggunakannya seakan-akan karunia itu diturunkan kepada orang lain melalui kita.
Sumber: [SBU – 21 Desember 2023 | Malam]
Doa (Kami ingin menerima dan menggunakan berkat yang Kau berikan untuk menolong sesama kami yang membutuhkan)