MINGGU II PRAPASKAH
SABAR MENANTI DAN IKUTILAH TELADAN PARA NABI
Yakobus 5:10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. 5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
“Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.” (ay.10)
Salah satu lirik lagu rohani: “habis hujan tampak plangi…” (refrein PKJ 164), sering dinyanyikan untuk menghibur keluarga berduka. Lirik lagu tersebut hendak meyakinkan kita bahwa hujan pasti berakhir (bnd. pada zaman Nuh, hujan berlangsung selama 40 hari, 40 malam berurutan tanpa sela (Kej 7:4)). Setelah hujan berhenti, tampak pelangi yang indah, mengandung janji bahwa hal buruk, yang baru saja terjadi atas kita tidak akan terulang lagi (Kej 9:31). Surat Yakobus berbicara tentang penantian kita akan kedatangan Yesus kembali pasti berujung pada penggenapan janji Tuhan, yaitu Yesus pasti datang kembali. Yakobus hendak meyakinkan kita bahwa apa pun yang Tuhan janjikan kepada kita pasti digenapi. Yang harus umat-Nya lakukan adalah sabar menanti.
Lalu, Yakobus mengalihkan perhatian orang percaya saat itu – yang hampir kalah dalam keadaan – untuk memperhatikan sejarah Alkitab dan menemukan teladan dari para nabi yang dahulu juga bersikap sabar ketika mengalami penderitaan sewaktu menyampaikan firman Tuhan kepada umat dan para penguasa (ay.9). Tidak hanya di situ, Yakobus juga mengambil salah satu contoh orang beriman yang sabar menantikan pemulihan dari Tuhan pada waktu mengalami penderitaan yaitu Ayub. Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa sesungguhnya kesabaran Ayub itu tidaklah sia-sia karena pada akhirnya Tuhan memulihkan keadaannya atas dasar bahwa Tuhan Maha Penyayang dan penuh belas kasihan (ay.11). Mengulang pemahaman di atas: Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa sesungguhnya kesabaran kita itu tidak akan sia sia karena pada akhirnya Tuhan memulihkan keadaannya atas dasar bahwa Tuhan Maha Penyayang dan penuh belas kasihan. Dalam masa penantian, bukan janji Tuhan yang kita ragukan melainkan teruslah dalam ketekunan, ketaatan, pengharapan dan keteguhan iman
Sumber: [SBU – 20 Maret 2024 | Malam]
Doa: (Ya Tuhan, berikanlah aku kesabaran seperti para nabi dan hamba Mu, Ayub. Meski berat, didiklah aku ya Tuhan)