MINGGU ADVEN III
MERESPONS KEHADIRAN SANG KEBENARAN
Lukas 1:20
1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.”
Apa yang terjadi jika seseorang baru menemukan sebuah kebenaran? Ada beberapa tahapan respons yang biasanya dilalui oleh seseorang. Yang pertama adalah syok atau terkejut, sehingga membuat mereka terdiam ketika mendapatkan kebenaran tersebut. Kedua, mungkin ada rasa menyesal dan malu, karena selama ini belum mengetahui kebenaran. Ketiga, menerima dan mempertimbangkan informasi yang ada serta mulai merenungkan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Ketika manusia yang menemukan kebenaran hanya berhenti di tahap yang pertama dan kedua, maka kebenaran itu tidak akan memengaruhi kehidupan mereka.
Imam Zakharia tampaknya masih ada pada fase pertama ketika bertemu dengan malaikat. Dia sangat terkejut atau mengalami syok yang berat saat diberitahu bahwa dia dan isterinya akan memiliki seorang anak. Sebenarnya, rasa syok itu akibat dari beberapa hal. Pertama, yang berbicara adalah malaikat. Kedua, isterinya mengandung di usia tua. Ketiga, anaknya akan berjalan mendahului Yesus Kristus di dalam dunia. Akibat ketidakpercayaan Zakharia kepada malaikat dan berita yang disampaikan, maka malaikat pun membuat Zakharia bisu dan tidak bisa berbicara sampai anaknya kemudian lahir dan dinamai Yohanes.
Sebagai orang yang percaya kepada Allah yang berinkamasi pada Sang Tubuh, yakni Yesus Kristus, seharusnya kita tidak lagi syok atau terkejut atas kebenaran yang kita terima. Kita sudah melewati fase pertama dan kedua, yaitu menyesal dan malu atas dosa. Sekarang saatnya kita beralih pada fase ketiga, yakni menerima dan merenungkan tindakan yang harus kita lakukan ketika Sang Bayi Kudus, Yesus Kristus akan lahir ke dalam dunia. Jangan sampai kita seperti Zakharia, bertindak pasif dan terdiam mendengar kabar baik. Mari kita menyambut Sang Kebenaran dengan sukacita dan tindakan aktif untuk mengasihi.
Sumber: [SBU – 20 Desember 2023 | Pagi]
Doa (Ajarlah kami untuk menerima dan merespons kasih-Mu sehingga kami pun berdampak bagi dunia)