MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA
“MEMBERI, JANGAN RASA TERBEBAN”
2 Korintus 8:12-13
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan (ay.13)
“Barangsiapa tidak mampu memberi apa-apa, dia juga tidak bisa merasakan apa-apa” (Friedrich Nietche, Filsuf Klasik Jerman). Agaknya slogan ini membawa kita melihat korelasi antara tindakan memberi dan hasil yang didapat. Tuntutan kita ada, saat memberikan sesuatu pada orang lain. Namun dalam Alkitab, tidak ada hal “memberi akan menerima terkait dengan barang. la terkait dengan menyembuhkan orang sakit (Mat. 10:8); perolehan harta di surga (Mat. 19:21. Mrk. 10:21), dan pengampunan (Luk.6:38). Slogan itu hanya menjelaskan sebuah perasaan bahagia kepada orang yang memberi hal yang baik (Mat.7:11).
Selain meminta jemaat segera melaksanakan bantuannya, Paulus memberikan satu ukuran memberi yang baik: rela, yaitu memberi dengan senang hati, tidak mengharapkan imbalan dan tidak terpaksa. Barangkali jemaat Korintus telah menjanjikan bantuan yang lebih besar. Hal ini akan menghambat pelaksanaannya yang masih menunggu sampai semua bantuan yang direncanakan terkumpul. Itu berarti akan menunda pemberian bantuan ke jemaat Yerusalem yang sangat membutuhkan. Maka Paulus mengajak jemaat agar membantu “berdasarkan apa yang ada padamu, bukan…yang tidak ada padamu. Menurut Paulus ada kesempatan saling berbagi kehidupan. Seseorang atau jemaat yang berlebih ekonominya dapat berbagi dengan mereka yang berkekurangan agar ada keseimbangan (KJV. Equality. persamaan). Memang bukan persamaan mutlak tentang kepemilikan, tetapi pemberian itu dapat meringankan jemaat yang membutuhkan.
Dibutuhkan memberi dengan rela bukan pada besar jumlahnya. Itu berarti pemberian yang bersumber dari hati penuh sukacita. Segala yang ada pada kita: uang, bahan pangan dan papan yang dapat kita berikan membantu sesama yang memerlukan…bantulah! Jangan merasa berat karena aksi kita tidak saja menciptakan keseimbangan dalam hidup bersama, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan.
Sumber: [SBU – 19 Juni 2024 | Pagi]
Doa: (Ya Roh Kudus, Engkau utus kami membantu mereka yang lemah. Pakailah kami berbagi dengan sesama tanpa merasa terbeban)