19 Desember 2023 – Pagi | 20231219

MINGGU ADVEN III


HIDUPKU TELAH DITAKDIRKAN TUHAN

Lukas 1:14-17
1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”


Saudaraku, ada pemahaman yang sudah cukup lama terkait teologi Calvinis, yaitu teologi tentang predestinasi, atau yang lebih mudah dipahami dengan istilah takdir. Dalam pandangan pre-destinasi, seseorang sudah ditetapkan dari awal hingga akhir hidupnya oleh Allah. Dengan demikian, bagi orang-orang yang berdosa, mereka tidak akan terampuni, karena dari awal, hingga pada kesudahan, ia akan terus-menerus menjadi orang yang berdosa. Sebaliknya, jika sudah ditentukan untuk diselamatkan, maka orang tersebut akan mengalami keselamatan Allah. Bagaimanakah seharusnya kita memahami tentang takdir berdasarkan iman kita?
Yohanes adalah pribadi yang telah ditakdirkan untuk menjadi pembuka jalan bagi kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Malaikat menyebutkan bahwa ia kelak akan menjadi orang yang saleh, tidak minum anggur atau minuman keras, dan sejak dari dalam kandungan, ia akan dipenuhi dengan Roh Kudus. Kelahiran Yohanes akan membawa sukacita yang besar bagi banyak orang. la bahkan ditakdirkan untuk dapat mengubah orang-orang yang pilu hatinya sehingga mereka dapat menjalin hubungan yang baik kembali dengan sesama. Bahkan, Yohanes dapat mengubah orang-orang durhaka menjadi orang-orang benar yang kembali lurus jalannya kepada Tuhan. Semua hal yang baik itu disampaikan oleh malaikat kepada Zakharia di dalam Bait Allah.
Bukankah nikmat yang luar biasa jika kita ditakdirkan sama seperti Yohanes? la menjadi pembawa sukacita, menjadi pendamai, dan juga tidak mencemari tubuhnya? Tampaknya itu semua bukan takdir, melainkan pilihan. Pilihan untuk melakukan atau menolak kehendak Tuhan. Kita semua diciptakan oleh Allah dengan sebuah takdir: “Diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan yang baik” (Efesus 2:10). Apakah saudara mau menerima dengan kesungguhan hati akan takdir tersebut?


Sumber: [SBU – 19 Desember 2023 | Pagi]

Doa: (Berilah kami hati untuk menerima takdir kami untuk dapat menyatakan kehendak-Mu dalam kehidupan ini)