MINGGU III SESUDAH PASKAH
KEBAIKAN ALLAH ATAS UMAT-NYA, ISRAEL
Yesaya 45:1-8
TUHAN memakai Koresh sebagai alat-Nya
45:1 Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: 45:2 Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. 45:3 Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu. 45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. 45:5 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, 45:6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini. 45:8 Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang menciptakan semuanya ini.”
“…Aku sendiri berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung: Aku hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan meratakan palang-palang besi…” (ay.2)
Persahabatan merupakan sebuah hubungan yang sangat indah, karena setiap orang dituntut untuk dapat mengenal satu sama lain, dan menerima apa adanya satu sama lain. Seorang sahabat tentu pernah melakukan kesalahan kepada sahabatnya. Sama halnya dengan kehidupan suami dan istri dalam keluarga. Setelah sekian tahun perjalanan perkawinan, tentu saja hal-hal yang membuat marah, diam dan sebagainya. Sekian tahun hidup bersama tentu saja ada perbuatan baik dari suami atau istri sehingga hal itu yang selalu menjadi sebuah kenangan yang indah.
Israel berada di pembuangan Babilonia oleh karena kesalahan dan pemberontakan umat Israel yang tidak mau mendengar perkataan TUHAN. Akibatnya TUHAN pun marah, dan kemudian menghukum umat Israel di pembuangan Babelonia. Sekalipun umat Israel berada di pembuangan, Allah tidak pernah lupa akan perjanjian dengan bapa leluhur umat Israel, karena itu sekalipun bangsa Israel sering melupakan TUHAN, berpaling dari TUHAN dan menyembah berhala-berhala, tetapi TUHAN selalu menunjukan kebaikan-Nya kepada umat Israel. Allah Israel tidak sama dengan berhala-barhala. Allah Israel tidak dapat disamakan dengan apa pun, bahkan tidak ada Allah lain seperti Allah Israel (ayat 5 dan 7)
Allah tetap menunjukkan kebaikannya kepada kita semua sebagai umat kepunyaan-Nya. Kebaikan Allah itu dibuktikan melalui kehadiran Yesus dalam pelayanan-Nya, kematian dan kebangkitan- Nya. Karena kebangkitan-Nya, Allah ingin manusia terus mengingat kebaikan-Nya sehingga kita semua bukan lagi hamba dosa, tetapi kita adalah orang pilihan; kita adalah hamba-hamba TUHAN yang sudah diselamatkan dan diutus untuk memberitakan keselamatan. Karena itu jangan lupakan kebaikan TUHAN di dalam Yesus Kristus yang telah dan terus memperbaharui hidup kita semua.
Sumber: [SBU – 17 April 2024 | Malam]
Doa (Ya Tuhan, kami sebagai umat kepunyaan-Mu, karena melalui kebangkitan-Mu dari antara orang mati, hidup kami sekarang menjadi berharga)