HARI MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA
“MENJADI TELADAN BERBUAT BAIK”
2 Korintus 8:1-4
Pelayanan kasih
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kami, supaya mereka juga beroleh anugerah untuk ambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. (ay.4, Alkitab TB 2)
Albert Einstein (1879-19550), “Berupayalah tidak hanya menjadi manusia sukses, tetapi juga manusia bernilai. Nilai seseorang dilihat dari apa yang dia berikan, bukan dari apa yang dia terima. Kesuksesan tidak hanya diukur pada pencapaian prestasi atau perolehan prestise dari meningkatkan kualitas sumber daya insani yang sifatnya tertuju pada diri semata, tetapi juga membuka diri peduli pada lingkungan, membangun interaksi terbuka yang dinamis dengan sesama.
Menjadi bernilai diperlihatkan jemaat di Makedonia (Kis.15:26) yang sepakat turut membantu orang-orang kudus di Yerusalem dalam kemiskinannya. Padahal, jemaat-jemaat di Makedonia sedang mengalami tekanan dan penderitaan yang berat, dan tidak kaya. Namun, kondisi sulit itu tidak membuat mereka berhenti bergerak membantu saudara-saudara mereka. Paulus menjadikan Jemaat di Makedonia sebagai teladan bagi orang-orang Korintus dalam hal membantu saudara-saudaranya di Yerusalem. la membangun kepedulian Jemaat Korintus yang terkenal kaya, beradab dan berpendidikan itu. Empat hal mendasar yang ditegaskan dalam hal kepedulian yang dibangun, pertama, kesadaran akan kasih karunia Tuhan yang luar biasa dalam hidup: kedua, sukacita meluap sehingga mereka kaya dalam kemurahan; ketiga, memberi menurut kemampuan sebagai wujud persekutuan kasih; dan keempat, memberi dengan kerelaan sebagai kesungguhan memberi
Hidup kristiani bukan terletak pada perolehan hidup mewah dan pendidikan tinggi semata agar disegani dan dihormati, melainkan tentang bernilai (Yoh.15:8; Tit.3:14). Kita perlu bekerja keras dalam hidup kita sehari-hari, tapi juga harus berbuah bagi sesama. Hidup harus bernilai, yakni dengan memberikan diri dalam hal membantu. Sebab, tidak ada pemberian dalam arti sesungguhnya, kecuali si pemberi memberikan sedikit dari dirinya. Itulah sebabnya, menjadi teladan berbuat baik hanya ada pada orang-orang yang bernilai.
Sumber: [SBU – 16 Juni 2024 | Pagi]
Doa: (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk menjadi pelaku-pelaku kasih-Mu, agar hidup kami menjadi kesaksian dan berkat bagi sesama)