15 Februari 2024 – Pagi | 20240215

MINGGU VI PRAPASKAH


MANUSIA DI ERA DIGITAL

Matius 19:1-6
Perceraian
19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. 19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana. 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” 19:4 Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”


Jawab Yesus, “Tidakkah kamu baca bahwa la yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan (ay. 4 TB 2)
Dalam menjawab sebuah pertanyaan yang disampaikan orang
Farisi, Yesus menjawabnya dengan membahas makna perkawinan dan isu perceraian. Yesus memulainya dengan menyampaikan bahwa sejak semula manusia diciptakan Allah, laki-laki dan perempuan. Lebih lanjut, la katakan bahwa oleh karena perkawinan, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya. Apa yang disampaikan Yesus, telah tertulis dalam Perjanjian Lama, Kejadian 2:24. Sejak semula, Allah sangat menghormati perkawinan sebagai gambaran dari Kerajaan Allah yang menjunjung tinggi nilai kesetiaan. Lebih lanjut dikatakan bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Namun, kenyataan membuktikan bahwa akibat dosa manusia terjebak dalam isu perceraian.
Sejak semula, manusia diciptakan Allah, laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki tanggung jawab dalam menjalani kehidupan ini. Selain itu, laki-laki dan perempuan, diciptakan untuk saling melengkapi, sebagai penolong yang sepadan, yang saling setia dalam melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan. Isu perceraian yang disampaikan dalam bacaan ini, hendak menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh warga Kerajaan Surga. Jika tidak memiliki iman yang kuat, tantangan yang datang dari luar bahkan keinginan yang timbul dari dalam diri sendiri, dapat mencerai-beraikan warga Kerajaan Surga.
Oleh sebab itu, di era digital yang semakin canggih, kita juga perlu mawas diri. Informasi yang diperoleh, perlu dianalisis dengan baik. Sebab jika tidak dianalisis dengan baik, maka kita mudah dipengaruhi oleh berita-berita yang menyesatkan. Di pihak lain, kehidupan spiritual menjadi hal penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan. Meskipun perkembangan zaman semakin canggih, namun jangan pernah meragukan kuasa Tuhan, Allah Sang Pencipta. Dengan demikian, baik laki-laki maupun perempuan, bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan warga Kerajaan Surga.


Sumber: [SBU – 15 Februari 2024 | Pagi]

Doa: (Ya, Tuhan, jadikanlah kami manusia yang membawa damai dan sejahtera dalam kehidupan ini)