15 Februari 2024 – Malam | 20240215

MINGGU VI PRAPASKAH


AKU DI ERA DIGITAL

Matius 19:7-12
19:7 Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” 19:8 Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” 19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” 19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”


Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena Kerajaan Surga. Siapa yang dapat menerimanya hendaklah ia menerima (ay. 12 TB 2)
Di era digital, segala sesuatu dalam dunia ini semakin berkembang, baik dari segi kebutuhan hidup maupun cara berpikir dari setiap orang. Dahulu, orang tua selalu mengharapkan agar anaknya segera membentuk rumah tangga. Dengan alasan, ingin segera memiliki cucu. Namun, berbeda dengan pola pikir masa kini. Perkawinan dan memiliki anak adalah sebuah pilihan. Sebab, tidak semua pribadi ingin kawin dan memiliki anak dalam kehidupannya.
Dalam bacaan saat ini, Yesus menanggapi pertanyaan orang Farisi dan juga para murid terkait perkawinan dan isu perceraian. Yesus menegaskan bahwa ada orang yang tidak dapat kawin, karena demikian dari rahim ibunya. Tetapi ada juga orang yang tidak ingin kawin karena Kerajaan Surga. Artinya, setiap orang telah ditetapkan jalan hidupnya oleh Tuhan. Lebih lanjut, Yesus menegaskan bahwa hendaknya setiap orang saling menghormati dan menghargai keputusan masing-masing orang. Tugas kita sebagai pribadi adalah melaksanakan dan mewartakan yang disampaikan Kristus terkait perkawinan dan isu perceraian.
Sebab itu, di era digital yang semakin canggih, kita dituntun untuk senantiasa mengandalkan Tuhan. Berserah pada Tuhan terhadap apa pun yang dihadapi dalam dunia ini. Kita juga belajar bahwa setiap orang memiliki hak untuk memutuskan jalan hidupnya. Jalan hidup setiap orang yang berkenan dihadapan Tuhan, tentu dijaga dan dilindungi-Nya. Warga Kerajaan Surga adalah mereka yang setia dan mau melakukan yang Tuhan perintahkan, tanpa menduakan Tuhan dalam hidupnya. Oleh sebab itu, di era digital, kita tidak hanya meningkatkan pengetahuan semata, tetapi juga meningkatkan kehidupan spiritual agar berjalan sebagaimana Tuhan kehendaki. Karena, kepandaian tidak menjamin bahwa seseorang itu hidup dalam keadaan yang baik-baik saja.


Sumber: [SBU – 15 Februari 2024 | Malam]

Doa (Tuhan Yesus, saya ingin hidup menyenangkan hati-Mu)