MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA
IDENTITAS BARU DI DALAM KRISTUS
1 Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
“Namun, kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:” (ay.9 TB 2).
Sebagai migran atau pengungsi yang memasuki negara baru, seringkali menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitas mereka. Mereka harus menyesuaikan diri dengan budaya baru, bahasa, dan norma sosial yang berbeda, yang menyebabkan mereka kehilangan atau mengalami krisis identitas. Hal itu dapat membuat mereka bingung dan kehilangan arah dalam hidup; mereka juga kesulitan menetapkan tujuan hidup dan merasa kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan hidupnya. Dampaknya secara psikis, mereka mengalami kecemasan, depresi. Jadi identitas diri seseorang itu penting, demikian juga sebagai orang Kristen dapat memahami dan menetapkan identitasnya.
Firman Tuhan mengingatkan tentang identitas orang Kristen sebagai “suatu bangsa yang dipilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”. Ini terkait dengan pemahaman sebagai umat Allah dalam Perjanjian Lama. Mereka harus menunjukkan hidup berbeda dengan bangsa-bangsa kafir. Demikian pula orang-orang Kristen yang telah dikuduskan supaya menunjukkan keunikan identitasnya melalui gaya hidup yang berbeda dengan dunia sekitar. Identitas baru di dalam Kristus tidak hanya sebutan bagi orang Kristen atau diberikan tanpa makna. Tetapi hendak mengingatkan tanggung jawab untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar pada dunia. Keterpilihan itu harus berdampak dalam kehidupan yang berbuah dan menjadi berkat.
Sebagai orang Kristen dengan identitas yang baru dan jelas, kita dipanggil untuk sungguh-sungguh memaknai hidup yang dianugerahkan Allah dalam identitas baru dengan sebaik-baiknya, yaitu supaya kita berbuah untuk menjadi berkat. Apa pun yang kita katakan dan lakukan hendaklah mencerminkan identitas sebagai umat yang dipilih dari belas kasih-Nya, sehingga patut menjadi teladan hidup seturut firman Tuhan, dan memberitakan karya keselamatan Allah dengan perbuatan-Nya yang besar.
Sumber: [SBU – 15 Agustus 2024 | Malam]
Doa (Ya Tuhan, biarlah hidup kami sebagai umat yang dipanggil dan dipilih nyata menjadi berkat dan menyatakan karya keselamatan Allah bagi sesama)