MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
BIJAK DI MASA LALU, KOKOH DI HARI SULIT, TUAI BERKAT DI MASA DEPAN
Kejadian 41:56-57
41:56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. 41:57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
“Kelaparan itu melanda seluruh bumi.” (ay. 56a)
Krisis pangan melanda Mesir dan sekitarnya namun kebijaksanaan Yusuf bersama Firaun membawa Mesir menjadi oasis ketahanan pangan. Sayangnya, tidak bisa dipastikan siapa nama Firaun yang memerintah ini, karena keputusannya mempercayai Yusuf berdampak positif. Ketika dipuji Firaun, Yusuf menjelaskan “Bukan Aku, melainkan Allah yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun (41:16). Ini menggambarkan bahwa pencapaian dan keberhasilan adalah milik Sang Pemberi Hidup.
Bacaan malam ini bukan hanya tentang Mesir. Karena kelaparan juga terjadi di luar negeri, mereka mencari pertolongan di Mesir. Lumbung dibuka, gandum dijual kepada orang Mesir (ay. 56) dan orang dari negeri lain. Mesir menjadi pusat ketahanan pangan di kawasan tersebut, sehingga negara-negara yang tidak mempersiapkan diri atau tidak memiliki sistem penyimpanan yang efektif juga datang ke Mesir untuk membeli gandum, Inisiatif menjual gandum bukan hanya menyelamatkan Mesir, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi dan sosial pada skala lebih luas. Mesir, di bawah kepemimpinan dua orang ini, menjaga keutuhan bangsa sembari mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan mereka (ay. 57)
Persiapan, kebijaksanaan, dan kepemimpinan adalah faktor penting mengatasi kesulitan. Di dalam Kristus, kita memahami bahwa Allah tidak menghendaki musibah, bencana alam, atau malapetaka menimpa ciptaan yang dikasihi-Nya. Dia mengajak kita untuk berbagi, berkolaborasi, dan antisipatif menghadapi masa depan yang tidak bisa diduga. Kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi sesama, mendayagunakan sumber daya, talenta, karunia dari Tuhan untuk mendukung kelangsungan hidup bersama yang lebih baik. Akal budi dan hikmat Allah menuntun anak-anak-Nya untuk bertindak konkret, membangun perilaku positif, mengembalikan martabat lingkungan lebih baik, dan menciptakan dunia yang adil dan sejahtera untuk semua.
Sumber: [SBU – 14 Juni 2024 | Malam]
Doa: (Ya Allah, tuntun kami bertindak nyata, bukan hanya kata atau wacana)