HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANI
YESUS MELIHAT KEDALAMAN HATI
Matius 9:3-8
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: “Ia menghujat Allah.”
9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” –lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
9:7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.
9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Melakukan perbuatan baik tidak selalu menjadi jaminan kita diterima oleh orang lain, karena bisa saja ada yang tidak percaya dan memandang sinis. Meskipun demikian, ini bukan alasan untuk tidak melakukan perbuatan baik. Integritas dan niat tulus dalam melakukan perbuatan baik tetap diperjuangkan. Walaupun tidak semua orang menghargai atau menerima perbuatan baik kita, namun secara umum tindakan itu akan berdampak positif bagi kehidupan.
Tuhan Yesus selalu menunjukkan perbuatan baik dan perkataan yang sangat menguatkan. Ia tetap menjamah dan menyembuhkan mereka yang sakit dan memerlukan pertolongan, juga mengoreksi mereka yang hidup di luar kehendak-Nya. Dalam bacaan kita Yesus mengoreksi beberapa ahli Taurat yang berpikiran jahat di dalam hati mereka tentang Yesus. Koreksi ini menunjukkan bahwa Yesus tidak membiarkan orang memiliki hati yang jahat terhadap sesamanya. Pada sisi lain, Yesus memiliki kemampuan membaca kedalaman hati manusia. Apa yang di dalam hati ahli Taurat belum terungkap secara verbal, tetapi Yesus telah mengetahuinya. Ia menemukan, mencermati dan mempertimbangkan kemudian menyimpulkan apa yang masih tersembunyi dalam hati ahli Taurat tentang orang lain dalam hal ini tentang Yesus.
Koreksi Yesus kepada ahli Taurat tersebut mengingatkan kita bahwa Yesus yang berkarya untuk keselamatan dunia tanpa mengenal lelah, tidak akan membiarkan kita memelihara hati yang jahat terhadap siapapun. Ia juga sangat mudah mengetahui apa yang tersimpan rapih di dalam hati kita. Menarik untuk diperhatikan bahwa Yesus menyatakan kuasa dengan menegur dan mengoreksi terlebih dulu kejahatan ahli Taurat yang tidak nampak itu, tetapi terlihat bagi-Nya. Setelah itu barulah menyembuhkan orang lumpuh yang kelemahannya terlihat oleh semua orang pada saat itu.
Sumber: [SBU – 14 Januari 2024 | Malam]
Doa: (Tuhan Yesus, binalah hati kami untuk selalu memikirkan dan melakukan perbuatan baik dalam kehidupan ini)