14 Februari 2024 – Pagi | 20240214

HARI RABU ABU


MEMBERI NASIHAT KEPADA SESAMA

Matius 18:15-20
Tentang menasihati sesama saudara
18:15 “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”


“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan engkau, engkau telah mendapatnya kembali. (ay. 15 TB 2)
Seringkali kita mendengar kalimat bahwa tidak ada manusia yang tidak melakukan kesalahan dalam hidupnya. Setiap orang pernah, bahkan mungkin sampai saat ini, masih melakukan kesalahan dalam hidupnya. Kesalahan yang dilakukan, baik dalam perkataan maupun tindakan. Jika demikian, apakah perbuatan salah itu harus dibiarkan? Tentu, setiap orang ingin hidupnya baik dan berkenan dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu, melalui perikop ini, Yesus memberi contoh bagaimana caranya menasihati saudara atau sesama kita yang berbuat salah atau dosa dalam hidupnya.
Hal pertama yang perlu dipahami, sebagai orang yang akan memberi nasihat perlu menyadari bahwa ia juga bukan orang sempura yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup yang dijalaninya. Justru, pengalaman hidupnya membuat ia ingin berbagi dengan sesama agar tidak melakukan kesalahan lagi. Karena itu, dalam perikop saat ini, Yesus mengajarkan bahwa ketika ada saudara kita yang bersalah maka yang perlu dilakukan Jika ia adalah pertama, menegurnya secara empat mata. mendengar, maka ia terselamatkan. Kedua, jika tidak mendengar, maka bawalah seorang atau dua orang lagi sebagai saksi. Jika cara ini tidak mengubah hidupnya, maka sampaikan itu kepada jemaat. Ketiga, apabila tidak ada perubahan, maka pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah (ay. 17).
Dengan demikian, firman Tuhan hendak mengajarkan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan dalam hidupnya, senantiasa diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaikinya. Caranya melalui saudara, sahabat, bahkan teman sepersekutuan agar sadar dan kembali ke jalan yang benar. Oleh sebab itu, janganlah keraskan hati dan pikiran, ketika kita diberi nasihat untuk memperbaiki kelakuan menjadi lebih baik. Sebab itulah cara Tuhan menyelamatkan kita dari kebinasaan.


Sumber: [SBU – 14 Februari 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan, mampukan saya untuk hidup benar dan berkenan dihadapan-Mu)