MINGGU ADVEN II
HATI YANG MERENUNGKAN KASIH-NYA
Mikha 6:6-7
6:6 “Dengan apakah aku akan pergi menghadap TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun?
6:7 Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?”
Seseorang yang merasakan kesulitan dan tantangan besar dalam hidupnya, sebab telah mengalami kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan serius, atau kesepian yang mendalam. Dia pernah berjuang dan merasa putus asa. Suatu hari, orang ini duduk di teras rumahnya, memandang langit yang cerah dan melihat bunga-bunga yang mekar indah di halaman. Dia mulai merenungkan perjalanan hidupnya, dari semua kesulitan yang pernah dihadapinya hingga saat-saat bahagia yang pernah dia alami.
Saat merenungkan kasih Allah, dia menyadari bahwa dalam setiap situasi sulit atau indah, senantiasa ada kehadiran-Nya yang tak terelakkan. Dia mengingat berbagai keajaiban yang pemah dialaminya, seperti kesembuhan yang tidak terduga atau pertemuan yang membantu dalam saat-saat putus asa. Namun, dalam rangka ungkapan syukur itu kita mengalami dilemati, dengan cara apa kita harus bersyukur kepada Allah?
Nabi Mikha dalam ayat 6-7, merenungkan apakah Allah hanya ingin persembahan-persembahan besar, seperti korban bakaran atau anak lembu yang mahal. Pertanyaan ini menggambarkan usaha manusia untuk mencoba memenangkan kasih Allah dengan tindakan-tindakan besar atau persembahan-persembahan berlebihan. Namun, secara tersirat Mikha ingin menyatakan bahwa Allah tidak hanya dipengaruhi oleh persembahan-persembahan besar ini, tetapi ada aspek yang lebih dalam dalam hubungan dengan-Nya.
Malam ini, mari kita merenungkan kasih Allah yang tak terbatas. Kita tidak perlu melakukan persembahan-persembahan yang spektakuler, tetapi Allah menginginkan hati yang tulus yang sepe- nuhnya mencintai dan mengandalkan-Nya. Saat kita merenungkan kasih-Nya, kita akan menemukan bahwa dalam kasih-Nya, kita diberkati, diampuni, dan diarahkan oleh-Nya. Hidup ini menjadi lebih berarti saat kita terus mengalami kasih-Nya yang luar biasa.
Sumber: [SBU – 14 Desember 2023 | Malam]
Doa: (Ya, Tuhan, Aku mau bersyukur atas kasih setia-Mu)