13 Januari 2024 – Pagi | 20240113

MINGGU I SESUDAH EPIFANI


RELASI YANG MEMBAWA KETAATAN

Keluaran 7:3-7
7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.
7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.
7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.”
7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.
7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.


Renungan pagi hari ini luar biasa menarik, karena pada satu sisi kita melihat bahwa Tuhan mengutus Musa dan Harun untuk berbicara kepada Firaun untuk segera membebaskan bangsa ini dari perbudakan di Mesir. Di sisi lainnya. Tuhan berkata bahwa Dia akan semakin mengeraskan hati Firaun dan supaya tidak mendengarkan perkataan Musa dan Harun. Apa maksud dan rencana Tuhan itu bagi umat pilihan-Nya dan bagi Firaun? Tuhan bermaksud untuk mengacungkan tangan-Nya bagi Mesir. Dengan demikian Tuhan dapat memperbanyak tanda-tanda dan mujizat di Mesir. Semakin Firaun mengeraskan hati dan tak mau mendengar semakin pula Tuhan mendatangkan tangan-Nya kepada Firaun.
Tuhan menghibur umat-Nya, selanjutnya Musa tidak perlu bimbang dan ragu. Perjuangan meraih kemenangan memang bukan hal yang mudah, justru di tengah kondisi demikian, Tuhan menyatakan kuasa dan kasih-Nya. Tanda dan mujizat Tuhan itu menjadi awal dari sebuah perjuangan untuk bebas dari penderitaan. Peristiwa besar dan dahsyat yang akan Tuhan lakukan bagi Firaun dan Mesir akan membuktikan bagi Firaun dan rakyatnya bahwa Allah Israel adalah Tuhan yang besar. Nama Tuhan, Allah Israel adalah Nama di atas segala nama. Dan Firaun hanya tinggal menunggu waktu Tuhan. Rencana-Nya sudah diatur sempurna. Umat Allah pasti akan mengalami pembebasan dan kemenangan.
Dari perikop ini dapat kita imani bahwa penyertaan Allah yang menguatkan langkah mereka untuk pergi menghadap Firaun supaya bangsanya dibebaskan. Maka, ketika ada rasa solidaritas dalam diri kita terhadap sesama, jangan abaikan. Karena dari rasa itulah kita belajar dan melatih diri untuk berdiri bersama dengan mereka yang menderita. Dan dari langkah itu, Allah menyertai perbuatan kita.


Sumber: [SBU – 13 Januari 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan, ajarkanlah kami menghidupi didikan kebenaran-Mu)