MINGGU III PRAPASKAH
TEKUNLAH BERDOA
Perumpamaan tentang hakim yang tak benar
18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 18:2 Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. 18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, 18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” 18:6 Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
‘mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu’ (ay.1)
Memiliki kepintaran itu baik dan penting namun untuk meraih keberhasilan mutlak diperlukan ketekunan dan kesabaran. Pentingnya ketekunan dan kesabaran itu ditekankan Yesus dalam pengajaran-Nya tentang berdoa yang disampaikan melalui perumpamaan hakim yang tidak adil. Yesus memulai ajaran-Nya dengan mengangkat 2 tokoh yaitu hakim yang antagonis dan seorang janda. Hidup tanpa suami membuat seorang janda dipandang lemah di tengah masyarakat dan harus berjuang sendiri untuk mendapat perlindungan dari lawannya. Untuk maksud itu ia datang dan meminta pertolongan hakim. Janda tersebut tidak peduli jika keputusannya untuk datang kepada hakim itu melawan ketentuan yang berlaku. Baginya memperoleh keadilan atas masalah yang dihadapinya jauh lebih penting dan layak untuk terus diperjuangkan. Sekalipun peluang untuk ia mendapat keadilan sangat kecil, janda itu tidak menyerah dan terus memohon kepada hakim tersebut. Pada akhimya hakim yang antagonis itu mengabulkan permohonan sang janda.
Keberhasilan janda mendapatkan keadilan sesuai dengan harapan dan permohonannya disebabkan karena kegigihan, ketekunan, dan kesabaran. Melalui perumpamaan ini Yesus mengajarkan setiap orang percaya untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Status kita sebagai anak-anak-Nya jauh lebih berharga di hadapan Tuhan daripada status janda di mata hukum saat itu. Karena itulah kita diingatkan untuk tidak berhenti berdoa. Apapun permasalahan yang kita hadapi datanglah kepada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya. Kalau hakim yang lalim akhirnya mengabulkan permohonan janda tersebut, terlebih lagi Allah Bapa yang Mahakasih, Mahabenar dan Mahakuasa pasti membela umat-Nya.
Berdoa itu sesuatu yang penting dalam relasi dengan Tuhan. Doa menegaskan posisi percaya kita bahwa Tuhan itu penuh kasih, adil dan Mahakuasa. Teruslah berdoa dengan tekun dan sabar
Sumber: [SBU – 12 Maret 2024 | Pagi]
Doa: (Tuhan, hidup kami adalah anugerah. Mampukan kami untuk tekun berdoa)