MINGGU III PRAPASKAH
BUKAN BERPANGKU TANGAN TETAPI MELIPAT TANGAN, BERDOA
Lukas 18:7-8
18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
‘jika Anak Manusia datang, adakah la mendapati iman di bumi?” (ay.8)
Ada ungkapan yang menarik di tengah masyarakat yaitu ‘hasil tidak mengkhianati usaha’. Ungkapan ini menjelaskan bahwa kerja keras yang tidak mengenal kata menyerah atau usaha yang dilakukan dengan tekun dan tidak berputus asa akan berujung pada hasil. Ungkapan ini juga ditujukan kepada setiap orang percaya yang dalam hidupnya berseru kepada Allah siang dan malam atau setiap saat. Allah yang Mahaadil dan Mahakuasa memberi kepastian bahwa tidak ada usaha yang sia-sia jika kita datang kepada-Nya atau jika kita berusaha bersama dan di dalam Tuhan.
Yesus dengan tegas menyampaikan bahwa Allah akan memberi keadilan bagi setiap orang percaya yang dengan tekun datang berdoa kepada-Nya. Ia juga tidak akan mengulur-ulur waktu untuk menolong umat-Nya. Jadi sebagai umat-Nya kita jangan memaksa atau mengatur Tuhan. Tuhan pasti bertindak sesuai dengan waktu dan kehendak atau rencana-Nya. Yakinlah bahwa waktu dan rencana Tuhan itu tepat dan indah.
Tuhan tetap bekerja dan tidak pernah terlelap karenanya setiap orang percaya terpanggil untuk menandai hidup berimannya dengan selalu berdoa dan berkarya. Berdoa tidak saja dalam hubungannya dengan permohonan, tetapi juga sebagai pernyataan iman bahwa kita percaya kepada Tuhan dan tidak pemah meragukan kuasa-Nya. Hal ini penting untuk dipahami karena kita berada pada masa penantian akan kedatangan-Nya. Yesus berkata jika Anak Manusia itu datang, adakah la mendapati iman di bumi?”. Maksud dari perkataan Yesus ini adalah adakah orang-orang percaya yang berjaga’ dan dengan taat kepada Allah memenuhi tugas yang dipercayakan kepada-Nya. Orang percaya menanti kedatangan Anak Manusia bukan dengan berpangku tangan tetapi dengan melipat tangan untuk berdoa dalam ketekunan dan berkarya.
Sumber: [SBU – 12 Maret 2024 | Malam]
Doa (Kami percaya Engkau akan datang dalam kemuliaan-Mu. Sertai kami untuk tetap setia menanti kedatangan-Mu dengan tekun berdoa)