12 Januari 2024 – Malam | 20240112

MINGGU I SESUDAH EPIFANI


TIDAK FASIH BERBICARA

Keluaran 6:27-29
Musa menghadap Firaun
6:27 Pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di tanah Mesir,
6:28 TUHAN berfirman kepadanya: “Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala yang Kufirmankan kepadamu.”
6:29 Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: “Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?”


Pernah kita merasa rendah diri? Bisa jadi, ada orang pernah merasakannya. Kurang percaya diri diartikan sebagai suatu kedaan seseorang yang merasa dirinya tidak lebih baik daripada orang lain. Menjadi orang yang ga pede (bahasa gaul, tidak percaya diri) biasanya terlalu berpusat pada kelemahan dan keterbatasan sehingga menjadikan perbandingan terhadap orang lain. Maka disanalah lahirnya kurang percaya diri, entah itu terhadap mereka yang lebih pandai, lebih hebat, lebih cantik atau ganteng, dan sebagainya. Kurang percaya diri akan menjadi pemantik untuk menolak ataupun mundur.
Perasaan kurang percaya diri juga dialami Musa. Musa menyampaikan kelemahannya kepada Tuhan “Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya (LAI.TB2: tidak fasih berbicara), bagaimanakah Firaun akan mendengarkan aku” (ayat 29)”. Musa merasa kurang percaya diri terhadap panggilan-Nya, merasa dirinya memiliki keterbatasan sehingga tidak pantas menjalankan tanggung jawab yang besar serta tidak mungkin Firaun mendengarkannya. Musa sudah merasa takut dan kurang percaya diri sebelum bertindak. Tuhan memilih Musa karena Tuhan melengkapi Musa bisa melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Dan Harunlah yang diutus Tuhan mendampingi Musa dalam hal berbicara.
Ketika kita berpegang pada janji Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya atau mengetahui, bahwa Tuhan memerintah kepada kita untuk menyampaikan suara hati Allah. Maka berhikmatlah untuk membahas keterbatasan sebab itu akan menimbulkan sikap kurang percaya diri. Ketahuilah, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sendirian, Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita, Tuhan memberikan hikmat supaya dimampukan menjadi pelaku firman-Nya. Kita punya pegangan yang kuat dan tangguh sehingga kita tidak perlu khawatir sebab Dia tidak akan meninggalkan kita. Dia melengkapi saudara dengan kasih-Nya.


Sumber: [SBU – 12 Januari 2024 | Malam]

Doa: (Ya Tuhan, tuntunlah kami dengan hikmat dan kebijaksanaan-Mu supaya kami tetap percaya diri)